Skip to content Skip to footer

Double Volante – Koza Denim Clothing

Nama Double Volante mungkin tidak asing terdengar bagi yang sering berkunjung ke superfuture superdenim. Brand yang satu ini dimotori oleh Yu Kuniyoshi, seorang artisan denim yang telah lama bekerja di sebuah pabrik di Okayama. Dalam sekitar 10 tahun masa bekerjanya di pabrik tersebut, Kuniyoshi-san mengaku sudah membuat lebih dari 300,000 pasang jeans dimana sebagian besar jeans tersebut merupakan merek-merek jeans favorit kita dari Okayama.  Sekarang, Ia membuka sebuah denim workshop di kampung halamannya  Koza, Okinawa dimana dia membuat custom-order jeans. Dengan bantuan Ryan, saya berhasil memesan satu pasang jeans dari sang artisan.

Kuniyoshi-san memang dari kecil ingin belajar lebih jauh mengenai kerajinan membuat jeans dan dia menjelaskan untuk mencapai level yang dianggap sebagai seorang artisan sebenernya, seseorang haruslah benar-benar mendedikasikan seluruh hidupnya untuk sebuah kerajinan yg ditekuninya, dalam hal ini denim. Setiap hari dia jalani dengan membuat jeans untuk terus mengembangkan ilmunya.

Kuniyoshi-san sng Double Volante

Setelah membaca thread Double Volante di sufu yang sangat informatif, saya bertekad untuk mengumpulkan dana untuk memesan sebuah jeans, karena harga yang dipasang oleh Double Volante cukup mahal. Untuk opsi kostum standar, dipatok harga 30.000 Yen termasuk ongkos kirim. Jika kita memesan tambahan lain seperti extra pocket, fabrik yang eksotik atau hardware-hardware pesanan khusus, maka anda perlu merogoh kocek lebih dalam lagi. Harga ini cukup normal jika kita memesan custom-order jeans dari Jepang, sebagai contoh dari jasa custom-order jeans oleh Ooe-Yofukuten.

Seperti halnya custom-order lainnya, Double Volante menawarkan banyak opsi seperti fabric, button, rivet, cutting dll. Menurut Ryan, Kuniyoshi-san saat ini mempunyai pola untuk cutting 50, 47, 66, dan slim cut ala dior/APC dan mungkin bisa menerima custom cut lainnya. Untuk bahan denim, opsi standar yang ada yaitu black denim (beberapa macam), 21oz, tight-weave denim, loose-weave denim, organic denim, WWII denim, dan dia menyanggupi untuk melakukan pesanan fabric khusus lainnya seperti persimmon dyed, natural indigo, dll. Dan seperti yang diharapkan, opsi-opsi hardware juga cukup menarik, salah satu yang paling menarik adalah oxidized wreath donut button.

Dalam kesempatan ini saya mencoba memesan sebuah jeans dengan detail gabungan antara Levi’s tahun 1933 dan tahun 1937. Dari pertama memang saya ingin suatu jeans yang memiliki buckleback tapi tetap terlihat slick dan tidak terlalu fancy seperti hal-nya beberapa early Levi’s dan turn of the century pants yang biasanya memiliki desain yang cukup ajaib (lihat Jeans of The Old West). Selain itu saya tidak terlalu suka exposed rivet ala Levi’s < 37. Pada Levi’s model 37 untuk pertama kalinya Levi’s menyembunyikan rivet di backpocket dan lahirlah hidden rivet. Tetapi saya menginginkan suspender button yang sudah hilang semenjak tahun 37.

Detail: plain red tab, ishigaki beef patch, DV button, oxidized wreath donut button

Pemesanan jeans ini tidak merupakan strict repro, karena pola yang dipakai pada jeans ini seperti gabungan cutting 47 tetapi dengan rise yang lebih tinggi. Awalnya saya hanya meminta Kuniyoshi-san untuk menginterpretasikan 37 cut sesuai dengan contoh yg saya berikan. Tadinya saya inginkan sebuah bahan denim unik untuk pemesanan kali ini, saya ingin sesuatu seperti bahan dengan indigo warp dan persimmon weft, tetapi tampaknya mereka hanya menyediakan persimmon dyed saja. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil bahan tight-weave karena preferensi saya terhadap bahan model ini yang menurut saya lebih berasa vintage dibanding pilihan lain yang tersedia. Bahannya tidak terlalu hairy dan tidak terlalu slubby tetapi tetap memiliki karakter vintage yg kuat, persis dengan yang saya bayangkan.

Hardware yang digunakan
Cinchback. Ciri khas Double Volante dengan offset beltloop

Saya juga akhirnya memilih menggunakan lap-felled seam di bagian inseam, hampir sama dengan konstruksi inseam di Lee, dengan menggunakan 2 buah benang berwarna lemon dan biru sehingga kesannya inseamnya terlihat seperti interlock stitch biasa. Levi’s lama pada umumnya menggunakan interlock stitch untuk inseamnya, sehingga jeans ini bukanlah strict repro.

Lap-felled seam dengan benang berwarna beda

Opsi lainnya yang cukup menarik adalah pilihan pocket bags. Untuk jeans ini saya tidak menggunakan backpocket lining. Awalnya saya ingin mencoba menggunakan bahan lightweight denim untuk pocketbag, terinspirasi dari beberapa repro early denim pants yang menggunakan denim untuk pocket bag-nya. Tetapi mereka menawarkan sebuah chambray dengan tekstur yang menarik. Tidak seperti bahan chambray pada umumnya yang terlihat flat, selvage chambray ini memiliki tekstur salt-pepper berwarna indigo dan lebih berkarakter 3D. Tidak lupa saya iseng meminta bordiran chainstitch di pocket.

Chainstitch embroidery pada pocket bags
Chambray pocket lining

Saya sangat puas dengan hasil jeans buatan sang artisan. Semua detil-detil kecil dilakukan dengan sangat baik dan setelah melihat dan membaca thread di sufu, rasa respek saya terhadap Kuniyoshi-san sangat bertambah. Walaupun pemesanan memakan waktu yang cukup lama karena saya harus berkomunikasi via email dengan Ryan untuk membahas dan memfinalisasi detail-detail jeans (waktu asli pembuatannya jeans-nya kurang dari seminggu!), tetapi penantiannya dibayar dengan sebuah jeans yang sangat mantap. Selain itu walaupun harga yang dibayarkan cukup tinggi (walaupun ada juga jeans off-the-rack yang lebih mahal), tetapi experience yang didapat dari memesan sebuah jeans custom-order merupakan sesuatu yg fun. Selain itu pula saya bangga mendapatkan sebuah jeans dari seorang artisan yang mendedikasikan hidupnya untuk passionnya yaitu denim.

PS: thanks to Ryan for all the hassle!

Leave a comment