Skip to content Skip to footer

Menjadi Audiophile Sejati: Kupas Tuntas mengenai Headphone!

Melanjutkan bahasan soal audiophile kemarin, banyak yang nggak percaya kalau pelantang telinga atau Headphone adalah salah satu kebutuhan primer khususnya dalam bekerja di kantoran. Selain untuk mendengarkan musik, ini juga salah satu sign yang menandakan bahwa kita dalam mode serius dalam mengerjakan deadline dari bos atau klien yang tidak kunjung usai, juga sebagai tanda sedang tidak ingin diganggu.

Untuk menunjang kesibukan lo di kantor yang nggak mau diganggu orang atau untuk yang di rumah agar tidak ditanya oleh mama “dek, udah dapat kerja belum?”, sepertinya headphone menjadi obrolan menarik kita kali ini agar lo tidak salah dalam memilih headphone yang cocok sekali dengan kebutuhan lo.

Sebelum kita melangkah ke jenjang yang lebih serius, mari kita satukan pendapat dulu kalau headphone di sini yang kita bahas adalah yang berbentuk over-ear atau yang menutupi telinga kita keseluruhan dan ada bagian penyangga di atas kepala. Karena sebenarnya headphone ini ada yang menempel juga di telinga atrau on-ear, ada juga yang sekedar nyangkut di daun telinga atau ear buds, dan yang paling populer yaitu yang masuk ke dalam telinga atau in-ear

Image

Jika dipisah dalam jenis spesimennya headphone dibagi menjadi 3 jenis mengikuti driver yang ada di dalamya yaitu: dynamic driver, planar magnetic driver, dan electrostatic driver. Ketiga jenis headphone ini bukan hanya sekadar beda driver dalamnya dan bentuknya loh, tapi beda fungsinya juga.

DYNAMIC DRIVER HEADPHONE

Movie

Image

Ini adalah jenis headphone yang paling banyak beredar di pasaran dan mungkin secara tidak kita sadari paling sering kita lihat dalam kegiatan kita sehari-hari. Jenis ini sangat umum karena harganya paling murah dan paling mudah diproduksi . Menurut IDN Times, driver atau transducer pada headphone dynamic driver adalah alat pada headphone yang mengubah sinyal elektrik menjadi suara untuk kita dengar dan biasanya terdiri dari tiga komponen yaitu magnet, diafragma, dan kumparan suara.

Salah satu keunggulan dari dynamic driver adalah responnya terhadap frekuensi rendah yang sangat baik sehingga memberikan suara bass yang cukup gebuk dan memiliki decay atau buntut yang panjang.

Headphone yang satu ini bisa dibagi lagi menjadi dua sub-divisi yaitu closed back atau bagian luarnya yang tertutup dan open back atau yang bagian luarnya terbuka. Selain perbedaan bentuknya, fungsinya juga berbeda. Untuk headphone open back ini berfungsi agar tidak terdengar sama sekali suara dari luar dan memberikan kesan yang lebih hangat pada frekuensi bawah, sedangkan untuk open back memberikan kesan suara yang lebih luas dan lepas sehingga mampu memunculkan sensasi seperti mendengarkan suara dari berbagai penjuru yang jauh.

Jenis headphone yang satu ini adalah yang paling banyak diinovasi oleh produsen-produsen headphone di pasaran, seperti menyematkan peranti bluetooth agar bisa dipakai nirkabel, menambahkan fitur anti noise cancelling yang hampir sama sekali bisa mengeliminasi suara dari luar agar tidak terdengar, dan bahkan menambahkan fitur telinga kucing seperti waifu kesayangan kita.

PLANAR MAGNETIC DRIVE

Headphone ini memang mungkin jarang ditemui tapi kawan-kawan spesies audiophile kita pasti memilikinya. Perbedaannya dengan headphone pada umumnya adalah pada jenis drivernya. Planar magnetic driver memiliki lempengan tipis atau landai (planar) yang diapit oleh konduktor yang berulir seperti zig-zag yang tugasnya sebagai penghantar sinyal elektrik serta dikelilingi lagi oleh magnet untuk menimbulkan suara. Dari segi massa-nya bisa dikatakan bahwa headphone ini lebih berat dari pada headphone dynamic karena konstruksi drivernya yang lebih berat. Dari segi harga juga headphone ini jauh lebih mahal daripada tipe headphone dynamic karena konstruksinya yang lebih khusus dan istimewa. Semua itu demi menghasilkan suara yang mungkin orang awam belum pernah merasakannya. Yang paling kentara dalam headphone planar adalah suara yang sangat natural, sangat luas dan memiliki distorsi yang sangat kecil sehingga tidak ada suara yang aneh-aneh atau kresek-kresek, suaranya sangat jernih dan bersih.

Pada frekuensi bawah biasanya headphone planar tidak memiliki energi seperti dynamic driver namun mampu memberikan suara yang akurat, tajam, nan terpercaya srerta suara bass yang akurat dan cepat sehingga mampu mengejar lagu-lagu bertempo sangat cepat. Masuk ke bagian frekuensi tengah di mana hampir semua instrumen dan vokal berpadu di sini, suaranya sangat halus dan intim, tegas dalam pelafalannya, serta separasi berbagai instrumen yang sangat jelas lapisan-lapisannya. Selain itu memiliki penempatan-penempatan insturmen yang sangat akurat. Pada bagian frekuensi tinggi dapat menyajikan treble yang sangat panjang, bahkan lebih panjang daripada kisah cintamu bersama mantanmu. Khususnya pada bagian treble, ciri-ciri planar sendiri adalah treble yang airy atau bisa dikatakan suaranya bisa terdengar jauh dan dekat sesuai dengan apa yang kita dengarkan.

Untuk mendapatkan performa yang maksimal maka disarankan untuk menggunakan amplifier guna mendongkrak kemampuan planarnya menjadi lebih maksimal. Namun banyak juga headphone planar yang gampang difungsikan atau tinggal colok ke laptop/PC, handphone, atau iPod kamu.

ELECTROSTATIC

Image

Kamu sudah terkesima membaca bagaimana bagusnya driver planar di atas? Nah untuk Electrostatic lebih gila lagi. Ini jauh lebih memukau dan lebih advanced lagi. Kalau diibaratkan mobil, jenis driver electrostatic adalah Rolls-Royce Phantom-nya headphone.

Dua jenis driver sebelumnya pasti memiliki magnet, namun pada driver electrostatic tidak memiliki magnet dan kumparan kawat sama sekali. Sesuatu yang ajaib, kan! Headphone yang maha mewah ini juga dianggap sebagai yang paling bisa memberikan suara paling transparan, paling alami, dan paling detail. Ini ditimbulkan dari diafragma drivernya yang tipis dan bergerak cepat. Cara kerjanya cukup simpel yaitu dua kutub elektrik yang disalurkan oleh kedua transformer akan meggerakkan diafragma yang diapitnya dengan sangat cepat. Kecepatan ini yang memberikan sensasi akurasi dan separasi saura luar biasa dan tidak akan pernah ditemukan di jenis driver yang lain.

Umumnya electrostatic akan memiliki konstruksi yang lebih bongsor daripada headphone yang lain, tentu dengan berat yang juga. Kemudian pada bagian luarnya memiliki jendela-jendela atau openback yang memiliki tugas khusus. Selain itu headphone electrostatic sudah pasti akan dilengkapi dengan amplifier khusus yang tugasnya merubah energi listrik menjadi energi gelombang mekanikal. Karena membutuhkan energi yang besar untuk menggerakkan driver elektrostatic maka kita tidak bisa langsung memainkannya langsung melalui perangkat pemutar musik. 

JIka kita berbicara mengenai luasnya suara atau sound stage ini adalah salah satu kekuatan utamanya, menyajikan suara yang sangat luas namun juga mendalam sehingga seakan kita menjadi berada di tengah-tengah pemusik yang sedang bermain. Suaranya sangat realistis dan jernih. Tidak usah mendebat soal akurasi penempatan instrumen, dia adalah jagonya.

Pada bagian frekuensi rendah dapat memberikan sedikit getaran-getaran bass yang cukup namun jangan berharap seperti headphone dynamic, namun yang ditonjolkan di sini adalah akurasi serta ketepatannya hingga kita mampu mendengar terpisah antara bass drum dan gitar bass. Frekuensi tengah sangatlah menarik, jika kamu tahu dolby atmos maka inilah dolby dalam balutan headphone dan tanpa harus diolah secara digital dan tentunya dalam cara yang analog. Jika mendengarkan rekaman live maka ibaratnya kita akan berada di tengah konser tersebut. Di frekuensi tinggi memberikan kesan treble yang halus dan tinggi namun tanpa memberikan kesan yang kasar, sangat lembut bagaikan sutera.

Dari semua hal tersebut yang paling fantastis adalah halusnya suara yang diberikan dari segala spektrum yang tersedia, keseimbangan suara tanpa adanya dominasi satu frekuensi khusus. Memberikan kesan live dan berada di studio rekaman saat itu juga. Imaging yang sangat presisi yang dihadirkan belum memiliki lawan, setidaknya sampai perkembangan driver headphone hingga hari ini

Image

Image

Gimana, udah paham belum nih soal jenis driver headphone? Semakin tertarik kan buat jadi Audiophile?? Tunggu terus artikel selanjutnya tentang dunia audio gan!

Artikel ini disusun oleh guest writer kita, @prawirast.