Skip to content Skip to footer

Clog, Bakiak Asal Eropa Yang Mendunia!

“Hah, ada bakiak di Eropa?”

Betul banget, buat lo yang ngga asing dengan Crocs atau Birkenstock Boston itu kalo kita perdalam asal muasalnya bisa disebut sodaranya bakiak Indonesia lho! Terus clog itu apa sih? Kalo kita liat di google, pada dasarnya clog adalah sebuah alas kaki yang terbuat seluruhnya dari kayu, biasanya bagian depannya tertutup dan bagian belakangnya terbuka sehingga bisa disebut alas kaki untuk santai. Namun, clog jaman dulu sama sekarang udah jelas beda dong, jadi baca terus sampe bawah gan!

Sejarah Clog, Si Bakiak Dari Eropa

Clog sejatinya sudah eksis sejak awal tahun 1300-an di Eropa, yang semula merupakan alas kaki untuk kerja industri, berkebun, dan pekerjaan yang sering disteriotipkan dengan lower class pada zaman itu, menggebrak menjadi alas kaki yang lekat dengan fashion mulai abad ke-14 hingga seterusnya. Secara tradisional, clog dibuat dengan tangan dari satu balok kayu persegi, yang dibasahi, kemudian dicukur dan dihaluskan menjadi sebuah pola atau bentuk. Pengrajin yang mengkhususkan diri dalam pembuatan clog umumnya dikenal sebagai bodger, dan mereka lebih suka menggunakan kayu seperti balsa, beech dan sycamore karena jenis kayu ini tidak mudah pecah. Clog kemudian didandani dengan dicat dengan gaya serta desainnya bervariasi di seluruh Eropa tergantung pada daerahnya. Selain dari sisi historis, clog juga menciptakan sebuah budaya baru. Clog dapat membuat suara hentakan yang khas saat dikenakan, yang mengilhami tarian clog di Inggris. Pada abad ke-18, clog dancing telah menyebar ke Amerika Serikat, dan clog tradisional juga menginspirasi desain tap shoe modern yang kita kenal sekarang.

Klompen, clog asal Belanda
Traskor, clog asal Swedia

Desain clog modern sering kali memadukan gaya clog tradisional dengan bahan yang lebih modern, seperti kulit dan kain. Pada tahun 70-an dan 80-an, clog asal Swedia menjadi aksesori modis untuk pria dan wanita. Saat dikenakan tanpa kaus kaki, clog dianggap sebagai fashion statement avant-garde untuk pria yang stand out.

Clog berplatform kini juga dijadikan koleksi beberapa luxury fashion brand, seperti; Viktor & Rolf memasukkan sepatu hak tinggi dalam koleksi F/W 2007/08 mereka. Clog kembali dipopulerkan lagi pada tahun 2010 berkat desainer papan atas seperti Chanel dan Louis Vuitton yang memasukkannya ke dalam Koleksi S/S mereka.

Clog pada dasarnya adalah jenis sepatu yang praktis, clog tetap menjadi gaya alas kaki yang benar-benar ikonik berkat bentuknya yang unik, dengan variasi desain yang tetap sesuai dengan tampilan tradisional di masa lalu. Selain itu, sifatnya yang genderless membuat sepatu ini populer (kecuali contoh di atas yang ditujukan khusus untuk perempuan). Mungkin agar lebih relate dengan kita, Crocs merupakan salah satu alas kaki paling populer di dunia, pasti lo pernah pake kan? Selain crocs, Birkenstock juga sampai saat ini merevolusi desain alas kaki tradisional dan menciptakan salah satu artikel ikonik mereka, yaitu Birkenstock Boston yang akan kita kupas di bawah ini.

Crocs, Si Buaya Yang Mengguncang Dunia

Sering terjadi di kota-kota besar

Mungkin lo yang baca ini pasti pernah nyoba atau pengguna Crocs bukan? Siapa yang gak tau alas kaki ini dengan desainnya yang unik dan nyaman pas dipake berkat teknologi yang disematkan. Pada awalnya, perusahaan yang berdiri sejak 2002 ini diperuntukkan sebagai sendal spa, namun ketika George Boedecker mempresentasikan idenya dan mengubahnya menjadi 200 pasang sepatu Crocs pertama, penjualan debut pertama Crocs adalah di sebuah acara perahu di Ft. Lauderdale. Setelah menjual hari itu, dia menyadari bahwa dia memiliki sesuatu dengan seluruh banyak potensi, and the rest is history.

Crocs yang awalnya disambut oleh respon negatif (sampe ada situs web i-hate-crocs-dot-com) kini berubah menjadi sebuah bold fashion statement dengan dipakainya produk mereka oleh figur terkenal macem John Cena, Post Malone, dsb. Ngga cukup sampe di situ, beberapa luxury designer kaya Balenciaga aja sampe ngajak kolaborasi dengan membuat Jibbitz Shoes Charms atau semacem aksesoris Crocs tapi lebih fancy aja gitu. Dengan cairnya tren fashion seperti sekarang, Crocs pun gak luput dari selera generasi millenial buat jadi fashion statement mereka.

Serem gan ada Crocs jalan sendiri

Birkenstock, Si Tua Yang Nyaman

Om Ye aja make ini gan!

Selain Crocs, pastinya kita udah sering banget denger atau liat alas kaki ini. Singkat cerita, alas kaki yang udah berdiri sejak tahun 1774 ini masuk ke pasar Amerika Serikat pada tahun 60’an dan ngerilis artikel ikoniknya yang bernama Birkenstock Boston pada tahun 1979. David Kahan, CEO dari Birkenstock America bilang “In the fall and winter, people still wanted the ultimate foot comfort, and Bostons offered much-need toe protection for when the weather turned cooler”. Memang cork footbed yang menjadi andalan si Birkenstock ini bikin banyak orang suka banget buat pake produknya, ditambah hadirnya artikel Boston yang menyerupai clog tradisional dengan ditambahkannya penutup di bagian depan membuat semakin nyaman digunakan saat cuaca dingin. Saat perilisannya, produk ini laku keras dengan pasar utamanya para anak sekolah/kuliah dan menjadi tren fashion pada akhir 80’an, bukan karena tampilannya namun karena kenyamanannya, menurut David Wasserman owner Tip Top Shoes, New York.

Mungkin masih banyak lagi merk yang gak disebut, tapi 2 brand yang dijelaskan di atas secara spesifik bisa dibilang cukup populer di Indonesia. Jadi, buat lo yang penasaran dengan referensi how to style with clogs, liat feed instagram kita ya!