Skip to content Skip to footer

Denim di Runway: Dior Made In Japan, yang Sempat Menjadi Cult Jeans

Jauh sebelum teman-teman sneakerhead flexing dengan memakai Dior “cons” B23 atau Dior Jordan, teman-teman denim enthusiast sudah menempatkan jeans Dior ke dalam wishlist dan list jeans favorit mereka. Mungkin banyak yang heran juga termasuk saya, kenapa sih luxury brand yang terkenal dengan tas mahalnya ini ternyata juga memproduksi selvedge denim. Dan ternyata produksi jeansnya juga di mana lagi selain di Jepang, mecca dari selvedge denim.

Saya sendiri mengetahui mengenai Dior Homme jeans ini di sekitar tahun 2006 ketika saya masih sering diskusi di forum online seperti superfuture. Sejak tahun 2001, arahan kreatif Dior Homme dipegang oleh salah satu designer legendaris Hedi Slimane yang kala itu seringkali memperkenalkan slim cut di designnya, termasuk jeansnya. Sekitar tahun 2005, Dior Homme merilis beberapa slim cut jeans yang mereka bedakan dengan angka yaitu 17cm, 19cm dan 21cm yang semestinya merepresentasikan besar leg openingnya.

Design slim cut jeans ini makin populer secara mainstream dan membuat Dior Homme jeans menjadi salah satu jeans yang paling dicari bagi penggemar slim dan skinny cut. Selain cut dan fit yang menawan, alasan lain jeans ini menjadi cult adalah karena Dior dengan jelas menyebutkan bahwa beberapa jeansnya merupakan Made in Japan, atau disingkat MIJ yang menimbulkan persepsi bahwa jeans ini memang dibuat secara serius dengan menggunakan material dan keahlian Jepang yang terkenal di dunia denim. Kalau di dunia online forum, Dior Homme jeans ini juga digandrungi karena user-user legendaris memposting fit yang mantap dengan jeans mereka, apalagi ketika kita bisa melihat sebuah selvedge denim yang dipadukan secara manis dengan brand avant garde dan luxury lainnya.

Setelah 2007, Hedi Slimane tidak lagi memegang Dior karena digantikan oleh Kris Van Assche dan perlahan pesona dari Dior Homme jeans MIJ menghilang. Mungkin karena memang jumlah produknya yang terbatas atau juga aksesnya yang lebih sulit dijangkau, selain harganya yg lumayan tinggi pada waktu itu (sekitar $300 untuk MIJ). Saya sendiri juga dulu tidak berhasil mendapatkan Dior MIJ, namun cukup settle dengan mendapatkan Dior MII (Made In Italy) era Kris Van Assche dari rekan se-forum.

Kembali ke saat ini, ternyata Dior masih bermain-main dengan produk jeans mereka, walaupun mungkin dengan design yang sedikit berbeda. Di website Dior kita masih bisa menemukan beberapa produk raw denim yang bahkan ditulis langsung sebagai ‘DIOR’ SELVEDGE SLIM-FIT JEANS yang menggambarkan pentingnya Selvedge sebagai sebuah nilai jual bahkan untuk rumah mode sebesar Dior. Walaupun design yang sekarang menurut saya lebih ke arah “norak” karena menampilkan selvedge signature Dior di backpocket, tapi kami antara kaget dan senang bahwa ternyata denim tetap ada di rumah mode besar sampai saat ini. Selain itu, saya selalu senang mengenang bahwa dulu luxury denim diperlakukan sama seperti halnya denim lainnya, dibreak sekeras mungkin. Hal yang saya rasa cukup mustahil dilakukan di jaman sekarang.