Skip to content Skip to footer

Honest Review: Wingman – KM-103 “Ashikaga”

 

“Wingman adalah pesawat yang bertugas sebagai pendukung pesawat utama dalam misi berbahaya. Dari arti kata tersebut, kita bisa mengibaratkan jeans yang kita pakai sehari-hari sebagai Wingman.”

Itulah mengapa brand ini dinamai Wingman Denim.

Overview

Konsep dasar Wingman Denim adalah melakukan pendekatan modern dari konsep pakaian klasik. Hal ini terlihat dari fitnya yang cenderung modern dengan membawa detail-detail klasik pada setiap produknya.

Wingman Denim bisa dibilang cukup serius saat menyinggung tentang kualitas produksi. Kualitas produksi tidak bisa lepas dari fabric dan mesin yang digunakan. Sumber utama fabricnya? Berasal dari Jepang, Amerika, Thailand, China, dan Indonesia.

Sementara pada bagian mesin, mereka cukup selektif memilih mesin-mesinnya dengan menggabungkan mesin-mesin modern dengan mesin klasik. Sebut saja Reece 101, Union Special 43200G, Union Special 52800, dan lain-lain.

Wingman sendiri sudah mengeluarkan puluhan artikel yang terbagi menjadi dua lini, Basic dan Premium Line. Pada review kali ini saya akan membahas salah satu produk mereka dari Premium Line, KM-103 “Ashikaga”.

First Glance

KM-103 “Ashikaga” menggunakan 21 oz left hand twill denim dari Kuroki Mills. Kuroki adalah salah satu top-tier denim maker yang terletak di Prefektur Okayama, Jepang. Mills ini menyuplai denim untuk brand-brand besar seperti Kojima Genes dan 3Sixteen.

Kembali ke denim ini, hal pertama yang menarik perhatian saya adalah benang weft bisa terlihat cukup jelas di sela-sela benang warp. Kerapatannya memang cukup tinggi, tapi karena benang weft yang digunakan cukup besar, bagian weftnya terlihat cukup jelas dari luar.

Oh iya, jeans ini sudah melalui proses sanforization. Jadi, tidak perlu direndam atau dicuci sebelum pertama kali dipakai.

Bagian warpnya berwarna biru cenderung keabuan dan saat dibalik bagian weftnya berwarna abu kecokelatan dengan hue kemerahan, membuat fabric ini sekilas berbeda dengan warna weft kebanyakan yang berwarna natural (putih).

Handfeelnya sangat lembut saat saya pertama kali memegang bagian warpnya. Ya, ini adalah karakter natural dari left hand twill yang pertama kali dipopulerkan oleh Lee. Teksturnya yang cenderung flat, tidak slubby dan hairy juga sangat berperan menciptakan handfeel yang lembut.

Selvedge line berwarna merah menghiasi bagian outseam. Terlihat juga chain stitch pada bagian hem yang dijahit menggunakan mesin yang mungkin paling diagung-agungkan para denimhead Indonesia, Union Special 43200G.

Sementara bagian inseamnya dijahit menggunakan overlock stitch yang diperkuat oleh chain dan single stitch berwarna kuning dan biru di sebelahnya. Dua jahitan ini berfungsi untuk menjaga overlock stitch tetap pada posisinya.

Top Block

Front

Pada bagian top block depan bisa dilihat beberapa detail.

Ada dua buah rayon label di bagian kiri dan kanan waistband yang menerangkan bahwa jeans ini dibuat oleh Wingman dan menggunakan Japanese fabric. Di tengahnya terdapat label ukuran yang dijahit ke dalam waistband.

Sakunya cukup dalam, handphone berukuran 151 x 71,8 x 7,9 mm bisa masuk dengan menyisakan sedikit ruang.

Jeans ini cukup susah untuk dikancing pada awal pemakaian mengingat beratnya 21 oz dan punya kerapatan cukup tinggi. Tenang saja, setelah dibreak-in button akan sangat mudah dikancing.

Saku depan menggunakan pocket lining dengan motif hickory berwarna biru. Ketebalannya pas sehingga tidak terlalu mengganggu saat jeans dipakai.

Button pada jeans ini menggunakan prong button diemboss “WINGMAN DENIM” dengan button paling atas lebih besar dari 4 button di bawahnya.

Di beberapa bagian stress point terdapat rivet bertuliskan “WINGMAN DENIM”.

Sayang sekali terdapat sisa kapur pada coin pocketnya (berwarna putih dan kuning). Tidak berefek terhadap pemakaian, tapi cukup mengganggu estetika.

Back

Pada top block bagian belakang terdapat arcuate dengan tab biru bertuliskan “WINGMAN” di sampingnya, v-shape yoke, dan leather patch yang terbuat dari cowhide.

Saku belakang tidak memiliki pocket lining dan bentuk sakunya cukup memadai untuk mid wallet berukuran 155 x 107 x 30 mm. Di bagian pojok kiri dan kanan atas terdapat hidden rivet berbahan copper.

Saku menyempit di bagian atas agar barang yang dimasukkan ke kantong belakang tidak mudah lepas atau jatuh.

Lagi-lagi terdapat bekas kapur berwarna kuning di bagian atas saku dan arcuatenya.

Terdapat leather path dengan ketebalan sekitar 3 mm yang terbuat dari cowhide. terdapat deboss grafis dengan tinta merah dan putih. Sayang sekali pada bagian lot tidak diisi keterangan waist dan length.

Raised belt loop yang dijahit menggunakan bartack hadir sebagai detail penting demi menambah durabilitas. Belt loop dijahit ke dalam waistband atau disebut tucked-in belt loop.

Terdapat hidden rivet di bagian dalam saku belakang berlogo Wingman. Dari bagian dalam ini juga terlihat saku belakangnya terdapat bartack untuk menjaga durabilitas.

Fit

KM-103 “Ashikaga” punya slim straight cut dan medium rise.

Sizing jeans ini true-to-size yang artinya kalian cukup mengambil ukuran yang biasa kalian pakai. Sesuaikan saja dengan ukurang pinggang kalian.

Sedikit catatan, saya yang memiliki paha dan pinggul cukup besar agak kesulitan saat pertama kali memakai jeans ini. Setelah beberapa kali pemakaian, jeans ini cukup nyaman digunakan walaupun agak ketat di bagian top blocknya.

Kalian bisa mendapatkan jeans ini dengan harga Rp1.149.000,00 di website mereka. Untuk melihat koleksi lainnya, kalian juga bisa main ke Instagram mereka di @wingmandenim.

Konklusi

Terlepas dari beberapa kekurangannya, KM-103 “Ashikaga” sangat cocok bagi kalian yang sedang dalam “masa peralihan” dari slim ke slim straight.

Apalagi di harga tersebut kalian sudah mendapatkan jeans yang dibuat oleh Kuroki Mills dan punya detail yang ciamik. It’s pretty sweet deal!

Leave a comment