Yo, listen! Whatssup, sobat DB! Balik lagi nih sama mimin yang pada kesempatan kali ini ingin mengulas perihal seputaran pop culture. Kalo lo baca judul artikel di atas, pastinya lo semua udah nggak pada asing lagi kan dengan brand yang bisa dikatakan sudah sangat cukup mendominasi dunia ini, atau kurang lebihnya sih bisa dibilang udah menjadi brand yang sangat center alias kiblat fashion.
Penasaran kan gimana rentetan sejarah mereka hingga akhirnya sampai bisa masuk ke budaya pop? Langsung ajalah kita bahas, kalo gitu kalian simak aja, ya! Check this out!
Awal Mula Brand Carhartt Berdiri
Sejarah singkatnya, brand Carhartt berdiri pada tahun 1889 di Detroit, Michigan, yang didirikan oleh Hamilton Carhartt. Berkantor pusat di Dearborn, Michigan, yang dimana pada saat itu dunia industrial lagi gencar-gencarnya banget. Nama Carhartt pun akhirnya lahir yang diambil dari nama belakang si om Hamilton Carhartt. Jelas, pada saat itu Carhartt lahir dan dioperasikan oleh garis dari keturunan keluarga.
Melahirkan Produk Sejarah: Bib Overalls
Bicara soal debut sejarah, produk dari brand Carhartt yang sangat booming ialah ketika mereka memulai bekerjasama dengan para pekerja kereta. Carhartt melihat ada cela khusus saat mereka melihat para pekerja kereta yang sedang tengah bekerja, maka dari itu lahirlah Bib Overalls atau yang kita kenal secara umum dengan istilah celana kodok.
Nggak menutup kemungkinan, Carhartt yang dikenal menyediakan workwear, akhirnya juga menyebar pula ke segala lini pekerjaan kasar, seperti halnya pekerja konstruksi, peternak, penambang, dan segala bentuk outdoor activities. Secara segi produk, Carhartt memang memfokuskan fungsional pockets dan juga dilandasi dengan fabric yang terbuat dari denim dan kanvas duck.
Fakta Menarik Perjalanan Brand Carhartt
Terus gimana sih awal mula dari perjalanan mereka? Faktanya, sejarah dari brand Carhartt sebelum sebesar sekarang ternyata hanya dikerjakan oleh lima orang saja, hingga akhirnya bisa berkembang pesat sampai sekarang. Ketika memulai, Carhartt pun hanya bermodalkan dua mesin jahit yang digarap di sebuah loteng yang pada saat itu berlokasi di kota Detroit. Gokil!
Lika-Liku Perjalanan Carhartt
Namanya hidup pasti ada lika-likunya, seperti yang dialami oleh Carhartt pada tahun 1920-1930an yang dimana pada saat itu mereka mengalami kejadian yang dikenal dengan nama The Cotton Depression dan juga The Great Depression.
Nah, kira-kira kejadian itu kenapa bisa terjadi sih? Menurut sumber yang mimin surfing di internet, kejadian itu terjadi akibat masalah yang menyerang sendi perekonomian dunia, sehingga menyebabkan krisis ekonomi besar-besaran. Negara pertama yang mengalami masalah perekonomian pertama kali ini adalah Amerika.
Alhasil kejadian ini berdampak banget buat Carhartt, beberapa pabrik mereka pun akhirnya terpaksa tutup pada saat itu, kecuali yang berlokasi di Atlanta, Detroit, dan Dallas masih bisa bertahan.
Hamilton Carhartt Tutup Usia
Masih belum berakhir, di tahun 1937 Hamilton Carhartt meninggal dunia karena tragedi kecelakaan mobil yang dialaminya. Alhasil, putranya Wylie Carhartt mengambil alih sekaligus menggantikan posisinya.
Nggak hanya sampai disitu, pada tahun 1959 Wylie Carhartt meninggal dunia sehingga kepemimpinan Carhartt jatuh pada menantu laki-lakinya yang bernama, Robert Valade yang ditetapkan sebagai CEO Carhartt pada saat itu. Robert Valade pun akhirnya dapat membawa perusahaan tersebut lebih ke era modern, ketika dia mulai membeli pabrik dengan segala kebutuhan serta peralatan yang lebih canggih.
Ekspansi Carhartt Dekade 70-80an
Seiring berjalannya waktu, kepemimpinan Carhartt yang dipegang oleh Robert Valade dan bayang-bayang Wylie Carhartt (Rest in Peace 1959) sudah semakin kelihatan hasilnya nih. Sebab di tahun 1971, Carhartt berhasil mendirikan anak perusahaan kontemporer pertamanya, Carhartt South, Inc., untuk memproduksi jeans dan fokus di dunia perdeniman. Singkat cerita, akhirnya Carhartt South, Inc. akhirnya digabung dengan Carhartt, Inc. di tahun 80-an.
Perkembangan Budaya Pop yang Mendominasi, Berhasil Melahirkan Carhartt WIP
Setelah melihat rekam jejak Carhartt di atas, jikalau bicara persoalan Carhartt nyatanya nggak hanya lagi tentang pakaian untuk para pekerja kasar. Namun pada akhirnya semua lebih dari itu, momentum pun akhirnya berhasil hadir pada tahun 1989 yang dimana Carhartt melahirkan sub-brand yang bernama Carhartt WIP atau lebih tepatnya, Carhartt Work In Progress.
Kejayaan Carhartt Dekade 80-90an: Hubungan Dengan Segala Lini Subculture
Hal ini sebelumnya juga nggak terlepas setelah Carhartt berhasil memasuki era dekade 80-90an, yang membuat Carhartt pun berhasil lebih dekat dan meng-explore segala bentuk subculture. Terlebih karena pengaruh musik hip-hop yang sangat meledak dan membuat Carhartt semakin berjaya pada saat itu.
Hubungan dengan Carhartt terus berlanjut setelah label ini mengontrak grup House of Pain, yang mengenakan jaket Weathered Duck Detroit milik Carhartt dalam video musik mereka untuk lagu “Jump Around”, demikian menurut sumber yang dilansir dari The Detroit News.
Sedikit kilas balik tentang Carhartt dan juga budaya pop, tahun 80-an adalah tahun dimana Carhartt mulai meledak sebagai merek streetwear. Beberapa anak muda yang tinggal di kawasan Detroit dan Bronx mulai memakai dan mengadopsi jaket yang tahan lama itu, logo ‘C’ berwarna kuning dari Carhartt juga semakin terkenal dan segera menyebar cepat ke markas West Coast pada tahun 90-an.
Seperti Wu-Tang Clan, 2Pac, dan Dr Dre hampir semua hip-hop artist mengenakan jaket dan kemeja Carhartt dalam banyak kesempatan. Hal ini membuat hubungan antara musik hip-hop dan Carhartt menjadi semakin erat, dan juga nggak memungkiri Carhartt akhirnya mulai menjadi suatu brand yang ikonik dalam sejarah dunia musik hip-hop.
Nggak hanya para rapper 90an, nyatanya dekade 2000an juga nggak mau kalah nih, beberapa rentetan artis dari Eminem, Jay Z, Kanye West, hingga A$AP Rocky juga meneruskan tren fashion mengenakan Carhartt ini.
Ending: Pengaruh Budaya Pop dan Carhartt
Alasan kenapa Carhartt ‘Work In Progress’ akhirnya lahir dikarenakan, Valade nggak bisa memenuhi segala ledakan permintaan Carhartt dari komunitas streetwear pada tahun 80an itu. Maka dari itu, seperti yang sudah disinggung di atas, lahirlah Carhartt Work In Progress di tahun 1989. Di tahun 1998 juga, Robert Valade akhirnya digantikan oleh putranya, Mark Valade yang menjabat sebagai CEO Carhartt.
Berfokus pada pasar Eropa dan Asia, WIP adalah rangkaian produk yang berfokus pada desain estetika yang kuat dan dibuat untuk pakaian kasual dan bukan untuk pekerjaan berat. Siluetnya jauh lebih ramping daripada gaya longgar yang lebih disukai di Amerika, namun tetap memiliki kualitas pembuatan yang dapat diandalkan. Produk ini menjadi sangat populer di komunitas skateboard era 90-an, dan masih populer hingga saat ini.
Dunia skateboarding akhirnya juga nggak terlepas dari fenomena style dan musik hip-hop pada waktu itu, yang dimana skater juga senang dengan daya tahan fabric dari Carhatt yang kuat, sehingga membuat materialnya tahan sobek. Hmm, kalo ngomongin istilahnya sih mungkin, “kalo buat ngetrick, celananya aman sih.”
Saat ini, Carhartt adalah brand yang dapat dikenakan dengan hampir semua pakaian kasual, ditambah pengaruhnya sudah semakin besar dikarenakan hubungan yang dijalin dengan hampir semua subculture.
Para skater, pemain BMX, penggemar hip-hop, artis graffiti, mural, dan hingga para hipster semuanya telah menyukai Carhartt. Huruf ‘C’ besar yang terpampang dan menjadi logonya pula, melambangkan penghargaan terhadap kualitas dan dedikasi terhadap kerja keras selama ini.