Skip to content Skip to footer

Batik Bali, Apresiasi Budaya & Tradisi Pulau Dewata!

Kalo kemaren kami membahas batik dari Banten, kali ini kembali kami ingin mengulik soal batik nih. Batik yang ingin kami bahas berasal dari sebuah daerah yang mempunyai julukan Pulau Seribu Pura, yaitu Bali!

Yuk, simak pembahasannya gan!


Sejarah

Batik Bali adalah hasil penyebaran Batik dari Pulau Jawa. Bali mempunyai potensi yang besar sebagai tempat bertumbuh dan berkembangnya batik, karena masyarakat Bali diketahui secara luas mempunyai kepandaian yang tinggi dalam olah seni. Batik di Bali dibuat untuk berbagai keperluan sandang termasuk dalam upacara adat ritual keagamaan, maupun untuk Kehidupan umum sehari-hari, serta juga memenuhi kebutuhan wisatawan sebagai cinderamata.

Pande Ketut Krisna

Perkembangan batik Bali juga terhitung sangat cepat. Ini karena permintaan dari peminatnya yang semakin tinggi dari dalam dan luar negeri. Pada awalnya masyarakat Bali membuat batik secara kelompok atau individual dengan pola yang diturunkan oleh leluhur atau kreasi sendiri. Sehingga batik Bali tulis ini pun berkembang secara lokal saja dan karena prosesnya lama jadi tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Kemudian, baru pada tahun 1970 barulah diperkenalkan teknik cap dengan peralatan tradisional atau manual oleh Pande Ketut Krisna.

Keunikan

Motif batik Bali kebanyakan menggambarkan fauna yang ada di pulau Bali, baik nyata maupun mahluk mitologi. Para pengrajin juga seringkali terinspirasi dari flora lokal, serta menggambarkan kegiatan sehari-hari masyarakat Bali. Motif batik Bali sangat ditentukan berdasarkan suatu hal, selain karena mempunyai ragam hias tradisonal yang kaya, kreativitas senimannya kuat, juga industri pariwisata mampu menyerap dengan cepat hasil karya batik, sehingga dinamika kreativitas cukup cepat dan tinggi. Motif batik Bali terinspirasi dari lingkungan alam dan budaya bali serta pengaruh dari luar daerah, yang divisualisasikan sebagai motif naturalis, dekoratif, dan abstrak.

Sekarang, banyak perpaduan antara motif Bali dengan Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan sebagainya, juga terjadi di Bali, karena banyak seniman pendatang yang berkarya di Bali.

Secara garis besar, batik Bali memiliki ciri sebagai berikut: 

  • Corak lokal berupa bunga kamboja, burung, pemandangan alam, ikan dan keseharian masyarakat Bali. 
  • Motif upacara keagamaan atau ritual tertentu yang sudah menjadi adat dan budaya. 
  • Ada lambang dari makhluk mitologi yang disebut dalam legenda atau mitos lokal.

Contoh Motif Batik Bali

  1. Motif Ulamsari Mas

Motif ini berisikan gambar ikan dan udang yang merupakan beberapa contoh hasil laut dari para nelayan di Bali. Secara tersirat, motif ini melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan, khususnya pada masyarakat Bali yang hidup di pesisir pantai dan berprofesi sebagai nelayan.

2. Motif Penari Bali

Motif yang satu ini terinspirasi dari keindahan para penari Bali. Gerakan tari Bali yang khas, tajam, dan gemulai tertuang dengan baik pada motif batik Bali ini. Umumnya, motif ini sering dipakai oleh para wanita di Bali, terutama saat upacara adat atau saat melakukan tarian khas Bali. Motif ini secara tidak langsung menggambarkan keindahan pada tradisi pulau Bali.

3. Motif Singo Barong

Seperti yang kita tau, Barong merupakan sebuah makhluk mitologi asal Bali yang terkenal akan keseramannya. Namun, pada motif batik Bali ini, Barong digambarkan sedemikian rupa menjadi lebih unik dan cantik tanpa mengurangi sisi seram makhluk tersebut. Hal itu bisa dilihat dari gambar Singo Barong yang menyeringai dan bergigi tajam pada motif batik Bali ini. Secara filosofis, motif Singo Barong memiliki makna kekuatan, keperkasaan, serta penolak bala bagi orang-orang yang memakai batik Singo Barong.


Kira-kira daerah mana lagi yang punya motif batik signature-nya sendiri ya?