Skip to content Skip to footer

Belajar Tentang Kain – Edisi 3: Warping

Masih ingat dengan bahasan kita minggu lalu? Minggu ini kita akan bahas warping, seri ketiga dari rangkaian Belajar Tentang Kain.

Overview

Warping adalah proses menyatukan gulungan kecil (cone) menjadi gulungan yang lebih besar (beam) menggunakan mesin warping. Keseluruhan proses ini dimulai dari menempatkan cone ke dalam tube, yaitu tempat menggantung cone di mesin yang bernama creel. Benang dari cone kemudian ditarik menuju gulungan besar yang biasanya terbuat dari metal bernama beamer.

Warping dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut prosesnya:

  • Direct warping atau biasa disebut beaming, digunakan pada denim yang menggunakan slasher-dyed
  • Ball warping, digunakan pada denim yang menggunakan teknik rope-dyed
  • Indirect atau sectional warping
  • Draw warping

Berhubung denim menggunakan direct dan ball warping, kita akan fokus membahas 2 jenis warping tersebut.

Direct Warping

Beaming digunakan untuk benang yang membutuhkan penambahan starch pada prosesnya. Itu kenapa beaming digunakan dalam industri pembuatan denim. Mesin warping terdiri dari 2 bagian, yaitu head stock dan creel. Di dalam head stock terdapat beamer dan di dalam creel terdapat cone.

Direct warping (source: mccoy-usa.com)

Seberapa besar dan lebar beamer yang dibutuhkan untuk membuat 1 roll denim? Ini tergantung dari lebar denim yang akan diproduksi. Jika ingin memproduksi denim yang lebarnya 85 cm dengan jumlah 8 benang/cm, maka cone yang dibutuhkan dalam proses warping adalah 85 x 8 = 680 cone. Dari contoh ini bisa disimpulkan bahwa semakin lebar kain yang diproduksi, semakin besar creel dan beamer yang dibutuhkan.

Ball Warping

Ball warping menjadi unik karena proses pewarnaannya tidak dapat dipisahkan dari proses warping. Benang akan melalui 2 kali proses warping dalam 1 siklus produksi.

Ball warping (source: prismtextilemachinery.com)

Benang dari cone akan disatukan di dalam creel kemudian dipintal hingga menjadi seperti tali tambang. Gumpalan benang ini kemudian menuju beamer pertama. Setelah itu benang akan menuju proses pewarnaan dengan teknik rope dyeing. Benang yang sudah selesai diwarnai kemudian masuk ke dalam alat bernama rebeamer. Di sini benang akan diubah dari berbentuk tali tambang menjadi lembaran untuk masuk ke dalam proses tenun.

Rebeamer (source: prismtextilemachinery.com)

Belajar Tentang Kain adalah kolaborasi antara Darahkubiru dan @tentang.kain yang membahas semua serba serbi mengenai kain.