Temporal hiatus, atemporal legacy. Artikel terbaru yang menandai comeback ATEMPORAL CO. Honest Review ATEMPORAL X-047. Teks dan foto oleh Satria M. Purnama
Sebagai anak forum di tahun-tahun nanggung, ada satu brand yang lumayan menempel di kepala karena dua hal: nama brand dan desain leather patch jeansnya. Sempat mengkhayal pengen punya, tapi situasi kurang memungkinkan waktu itu. Tak disangka, sekitar dua bulan lalu ‘diutus’ oleh tim untuk mereview jeans terbaru yang mereka rilis dalam rangka comeback. Silakan cek Instagram Atemporal Co., atau pun thread mereka di forum. Kemungkinan besar kalian akan mendapati bahwa brand ini cukup diperhitungkan di kancah perdeniman nusantara.
Dua minggu lalu dihubungi langsung oleh sang owner untuk konsultasi singkat, kasih preferensi ukuran, dan alamat rumah (tentu saja). Di tengah pekan, kiriman sampai. Tanpa ba-bi-bu, langsung unboxing kala itu. Nah untuk kali ini tanpa ba-bi-bu lagi: Atemporal X-047.
Spesifikasi
Untuk kalian pecinta spesifikasi, waktu dipersilakan.
- Inspired from Levi’s 1947 model
- 14 oz indigo selvedge denim from Kaihara Denim. Milled in Japan
- One washed
- 100% cotton
- Hickory pocket lining
- Red tab on back pocket
- Half-lined back pocket
- Italian vegetable-tanned leather patch
- YKK laurel-leaf doughnut button
- 100% copper washer-burr rivets
- Hidden rivets on backpocket
- High rise, slim straight fit
Bagian Belakang
Kesan pertama adalah wow, ketika memperhatikan detail arcuate yang ketebalan dan warna benangnya yang cukup kontras dibandingkan sekitarnya. Belum lagi red tab dengan logo brand berwarna silver yang juga sangat menarik perhatian. Setelah itu langsung cek leather patch, belt-loop, dan jahitan single pada waistband atas dan chainstitch untuk bagian bawah, yang menurut saya merupakan detail yang cukup prinsip. Leather patch cukup tebal, tapi terlihat agak kurang prestisius. Detail kecil seperti spesifikasi dasar jeans (Lot, W, L) yang kosong, raised belt-loop yang agak nanggung, dan juga tidak dijahit ke waistband atau pun ke yoke.
Ukuran dan kedalaman back pocket sudah pas untuk dompet bifold standar, dengan detail andalan Atemporal yaitu half-lined back pocketnya. Preferensi pribadi untuk overall bagian belakang, V-shape pada yoke terlihat agak nanggung sehingga tidak sebaik kesan yang didapatkan ketika melihat Levi’s 501 tahun 1947 (47501XX), yang merupakan inspirasi dari jeans ini.
Bagian Depan
Lanjut ke bagian depan, mata saya tertuju ke laurel-leaf button yang menunjukkan kesan serius dari Atemporal. Pada fly ada tiga kancing yang juga merupakan detail persis pada 47501XX. Front pocket apik dilengkapi hardware 100% copper rivets serta coin pocket dengan peek-a-boo kecil untuk kesan playful. Ketebalan pocket lining menurut saya sangat bisa diandalkan dan kedalamannya pun cukup, walaupun agak kurang simetris di kedua sisi.
Bagian Dalam
Inspeksi ke bagian dalam, hasilnya rapi tanpa excess jahitan baik itu di bagian depan atau belakang. Perlu diapresiasi bagaimana Atemporal memperhatikan hasil akhir dari jeansnya. Ada beberapa bekas gambaran pola dari kapur yang masih tertinggal, namun terlihat sudah berusaha dihilangkan. Selvedge-line yang berwarna merah nan exposed pun ketebalannya cukup tanpa menimbulkan kesan terlalu meminta perhatian. Pemilihan single-felled seam yang dikombinasikan dengan fabric 14oz membuat saya sebagai pecinta faux-cuff akan dimudahkan untuk melipat hingga membuat lipatannya settled. Jahitan hem menggunakan chainstitch dan sudah menimbulkan potensi rope effect yang saya yakin merupakan hasil kerjaan mesin jahit vintage.
Karakter Fabric
Karena saya memilih opsi one-washed, saya bisa melihat secara langsung segarnya indigo pada fabric beserta teksturnya yang bisa dibilang tidak terlalu hairy dengan karakter slubby yang cukup menonjol. Secara keseluruhan, saya jatuh cinta pada hasil dari treatment pada jeans ini yang akan semakin memunculkan karakter asli dari jeans sejak pertama kali dikenakan. Atemporal X-047 juga tersedia dalam opsi non-washed bagi para pecinta raw denim murni.
Fit
Ada istilah dari sesepuh forum: if it fits, I sit. Langsung fitting di hari yang sama karena saya tak sabar. Satu poin paling penting bagi (mungkin) semua lelaki: top block dengan fit yang pas, tanpa menyiksa bagian pinggang dan bagian ‘lainnya’. Untuk fitur high rise (yang sebenarnya terlihat dari panjang ekstra pada back rise) tidak terlalu berpengaruh bagi saya. Mungkin dikarenakan bagian perut bawah yang membesar, akhirnya jeans kembali turun ke bagian pinggang sehingga medium-high rise lebih tepat bagi saya. Bagian paha, lutut, dan leg opening proporsinya pas dan merupakan fit slim straight yang sangat ideal.
Untuk sizing, saya memilih true-to-size, yaitu size 32 sesuai saran dari sang empunya. Bagi yang memiliki size ganjil, saya sarankan untuk ambil one size up untuk fit yang lebih nyaman. Untuk masalah fit saya benar-benar tidak bisa komplain: 100% love for the fit.
Simpulan
Terlepas dari beberapa kritik, bisa jadi itu hanya preferensi jeans ideal bagi saya pribadi. Namun jika dihitung dari berapa kalinya muncul kata ‘pas’ pada review kali ini, saya berani merekomendasikan jeans ini untuk kalian yang sedang mencari jeans baru, ingin bernostalgia dengan masa-masa forum tahunan silam, atau tribute untuk brand pentolan forum kita tercinta. Dengan harga dibawah 1,5 juta di tahun 2020 untuk mendapatkan jeans proper ini, bagi saya merupakan sebuah nilai yang lebih dari pantas. Apalagi jika memperhitungkan value dan brand promise dari Atemporal.
Sekian, dan semoga berkenan!