Skip to content Skip to footer

Slow Living, Tren Gaya Hidup Masa Kini!

Semenjak dunia memasuki era pandemi, mulai banyak kebiasaan maupun gaya hidup baru berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini disebabkan karena kita dituntut untuk beradaptasi dengan situasi, kondisi, serta kebiasaan yang baru. Tren gaya hidup baru tersebut salah satunya bernama Slow living. Lalu, apa sih slow living itu?


Pengertian

Slow living merupakan antitesis dari hustle culture yang dianut oleh banyak orang, yang bukan berarti negatif. Kini, slow living dikenal sebagai sebuah revolusi melawan gagasan umum yang “lebih cepat lebih baik”. Lambat di konsep ini bukan berarti tidak ada progres, tetapi fokusnya diubah, dari lebih cepat lebih baik ke melakukan semua hal dengan kecepatan yang tepat. Dengan merubah fokus tersebut, maka penganut slow living menjadi orang yang menikmati proses yang dijalankan. Setiap jam, setiap menit, yang dilalui dengan kegiatan, semua benar-benar dinikmati sehingga tidak terburu-buru menyelesaikannya.

Apa Sih Manfaat Dari Slow Living?

  1. Menghargai Proses & Waktu

Dengan menganut gaya hidup slow living, orang bisa lebih menghargai waktu dan value yang dijalani. Selain itu, orang yang menganut gaya hidup ini bisa membuat waktu lebih efisien karena mengurangi waktu yang terbuang secara cuma-cuma, dan bisa membangun serta menguatkan relasi kepada teman maupun kerabat yang terhambat saat kesibukan melanda.

2. Less Pressure

Kekhawatiran hidup telah menjadi musuh utama bagi hampir seluruh masyarakat. Keberadaan media sosial yang sering menjadi ajang pamer kekayaan atau kesuksesan membuat kamu terjatuh dalam jebakan membandingkan.

Ketika orang tersebut mulai berkomitmen untuk tidak peduli dengan apa yang orang lain punya, atau saat kalian berusaha mengapresiasi setiap pencapaian kecil maka tekanan hidup yang selama ini dipikul akan berkurang sedikit demi sedikit.

3. Meningkatkan Produktivitas & Kreatifitas

Ada begitu banyak orang berlomba-lomba menampilkan bahwa mereka mampu mengerjakan beberapa hal sekaligus sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat selesai. Nyatanya, multitasking dapat menurunkan produktivitas sampai 40%. Sebaliknya, hidup lambat membuat kamu lebih fokus sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Efektif.

Sebenarnya, slow living adalah satu alternatif yang ditawarkan penganutnya dalam menjalankan kehidupan dengan cara lain. Cara yang lebih pelan, cara yang lebih menghargai waktu serta proses, tidak sekedar berfokus pada hasil akhir yang akan dicapai dengan mengorbankan terlalu banyak hal. Kalian tertarik ngga buat menganut gaya hidup slow living?


Kira-kira di dunia fesyen sendiri ada ngga ya brand yang cocok dengan imej slow living? Kulik kali ya?