Semenjak dunia memasuki era pandemi, mulai banyak kebiasaan maupun gaya hidup baru berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini disebabkan karena kita dituntut untuk beradaptasi dengan situasi, kondisi, serta kebiasaan yang baru. Tren gaya hidup baru tersebut salah satunya bernama Slow living. Lalu, apa sih slow living itu?
Simak pembahasannya sampe habis!
Pengertian
Slow living merupakan antitesis dari hustle culture yang dianut oleh banyak orang, yang bukan berarti negatif. Kini, slow living dikenal sebagai sebuah revolusi melawan gagasan umum yang “lebih cepat lebih baik”. Lambat di konsep ini bukan berarti tidak ada progress, tetapi fokusnya diubah. Dari yang semula lebih cepat lebih baik ke melakukan semua hal dengan kecepatan yang tepat. Dengan merubah fokus tersebut, maka penganut slow living menjadi orang yang menikmati proses yang dijalankan. Setiap jam, setiap menit, yang dilalui dengan kegiatan, semua benar-benar dinikmati sehingga tidak terburu-buru menyelesaikannya.
Apa Sih Manfaat Dari Slow Living?
- Menghargai Proses & Waktu
Dengan menganut gaya hidup slow living, orang bisa lebih menghargai waktu dan value yang dijalani. Selain itu, orang yang menganut gaya hidup ini bisa membuat waktu lebih efisien karena mengurangi waktu yang terbuang secara cuma-cuma, dan bisa membangun serta menguatkan relasi kepada teman maupun kerabat yang terhambat saat kesibukan melanda.
- Batasi Ketergantungan pada Teknologi
Meskipun bermanfaat, teknologi sering membuat kita menjadi ketergantungan. Kurangi waktu kalian untuk terus-menerus mengecek ponsel atau media sosial, dan rasakan pengalaman kehidupan nyata.
- Less Pressure
Kekhawatiran hidup telah menjadi musuh utama bagi hampir seluruh masyarakat. Keberadaan media sosial yang sering menjadi ajang pamer kekayaan atau kesuksesan membuat kamu terjatuh dalam jebakan membandingkan.
Ketika orang tersebut mulai berkomitmen untuk tidak peduli dengan apa yang orang lain punya, atau saat kalian berusaha mengapresiasi setiap pencapaian kecil maka tekanan hidup yang selama ini dipikul akan berkurang sedikit demi sedikit.
- Meningkatkan Produktivitas & Kreatifitas
Dengan menerapkan gaya hidup slow living, kalian dapat meningkatkan produktivitas. Hidup perlahan bukan berarti tidak produktif, tapi fokus pada suatu kegiatan. Dengan meningkatnya produktivitas, kalian tidak terburu-buru dalam membuat keputusan penting. Tentunya hal ini akan berdampak baik bagi mental.
Ada begitu banyak orang berlomba-lomba menampilkan bahwa mereka mampu mengerjakan beberapa hal sekaligus sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat selesai. Nyatanya, multitasking dapat menurunkan produktivitas sampai 40%. Sebaliknya, hidup lambat membuat kalian lebih fokus sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Efektif.
Sebenarnya, slow living adalah satu alternatif yang ditawarkan penganutnya dalam menjalankan kehidupan dengan cara lain. Cara yang lebih pelan, cara yang lebih menghargai waktu serta proses, tidak sekadar berfokus pada hasil akhir yang akan dicapai dengan mengorbankan terlalu banyak hal. Kalian tertarik ngga buat menganut gaya hidup slow living?
Kira-kira di dunia fesyen sendiri ada ngga ya brand yang cocok dengan imej slow living? Kulik kali ya?