Skip to content Skip to footer

Basic Knowledge: Rivet

Tau gak sih sebenernya Levi Strauss bukan yang pertama kali menemukan rivet?

Kalau kalian baca Basic Knowledge seri sebelumnya, kita sempet nyinggung gimana rivet bisa membawa perubahan besar terhadap Levi’s sampai tercipta red tab yang ikonik banget. Nah, di seri ini kita akan bahas detail pada jeans yang menurut mimin lebih ikonik dan fungsional dari red tab, rivet!

Rivet. Source: Redcastheritage

Rivet terbuat dari logam, biasanya besi atau tembaga. Di bagian jeans tertentu, seperti sudut kantong jeans dan di bawah button fly, punya kemungkinan rusak lebih tinggi karena bagian ini merupakan stress point. Nah, rivet berfungsi buat memperkuat stress point ini.

Semua berawal di tahun 1870-an saat Jacob Davis, yang saat itu salah satu tukang jahit yang cukup terkenal, diminta salah satu pelanggannya untuk bikin waist overall yang gak gampang rusak. Alhasil, Jacob punya ide untuk menaruh rivet kecil di bagian sudut kantong karena melihat sepatu kuda yang dipakaikan rivet di bagian bawahnya.

Jacob Davis. Source: Pinterest

Gak disangka, inovasi Jacob membuat pelanggan tersebut senang karena celananya bisa bertahan dua kali lebih lama dari sebelumnya. Jacob pun gak menyia-nyiakan kesempatan ini. Berhubung Jacob tidak punya merek dagang, ia mengontak Levi Strauss, yang saat itu adalah pemasok bahan di tokonya, untuk mematenkan rivet ini. Terbitlah paten rivet dengan nomor #139,121 dari U.S. Patent and Trademark Office tanggal 20 Mei 1873.

Sayang seribu sayang, paten tersebut kadaluarsa di tahun 1890 dan sejak saat itu semua orang bebas menggunakan rivet pada pakaian mereka. Sedih ya.

Sekarang rivet lebih menjadi sebuah detail estetika karena teknologi jahit zaman modern sudah cukup membuat jeans bertahan lebih lama, tapi logam kecil ini tetap digunakan sebagai tanda bahwa rivet pernah menjadi ikon besar dalam dunia pakaian.

Leave a comment