Skip to content Skip to footer

Cengkerama dengan Old Blue Denim

Kembali lagi bersama kami tim wawancara darahkubiru. Kali ini kami berhasil membujuk salah satu brand denim lokal yang sedang gencar bergerilya melancarkan serangan-serangan kepada para pecinta denim dengan teaser-teaser produk terbarunya, untuk meluangkan waktu bercengkerama bersama kami. Oldblue Denim Co. merupakan salah satu brand yang muncul di awal 2010 dan cukup menyita perhatian para denim geeks dengan bahan White Oak-nya. Kali ini Oldblue kembali dengan produk terbarunya dengan berbagai macam bahan yang cukup menarik seperti dari Okayama, India, Amerika, dan lainnya. Kami juga berkesempatan untuk melihat sample produknya yang paling baru dan eksklusif pertama kali dishare kepada kami.

Oldblue Denim Co. awalnya dimotori oleh Ahmad Hadiwijaya dan kemudian dibantu oleh Randy Wilmar di tengah-tengah perkembangannya. Mereka sudah memulai produksi pada awal tahun 2010 dengan mengeluarkan steelworker cut dengan 2 buah bahan denim dari Cone Mill’s White Oak.

Apa filosofi dibalik nama Oldblue?

Sebenarnya menurut kami 2 kata “Old” dan “Blue” merupakan kata yang sangat menjelaskan arti dari denim dan jeans.

Mengapa akhirnya mencoba menseriuskan sebuah brand? Kita mengenal sebelumnya anda sering mensuplai jeans international ke Indonesia?

Saya merasa kurang puas hanya menjual dan memakai brand lain walaupun merupakan brand yang sudah established dan mumpuni. Saya punya keinginan dari sekitar 3-4 tahun yang lalu untuk membuat brand sendiri dan akhirnya tercapai di 2010. Jujur, kalau hanya mencari profit, lebih enak jualan daripada membangun brand. Tapi membangun sebuah brand sendiri merupakan kepuasan diri sendiri yang saya dapat.

 

15oz sanforized pinkline selvage denim
slubby texture

 

Ahmad atau lebih dikenal dengan Yaya, berbaik hati untuk memperlihatkan prototipe produknya barunya kepada kami. Fabric yang digunakan pada prototipe ini adalah pinkline selvage denim dari Okayama dengan berat 15oz dan merupakan denim yang sanforized. Sepenglihatan kami, denim yang satu ini sangatlah gelap, hampir menyerupai black denim dan texture-nya cukup slubby dengan irregularity yang cukup tersebar tapi tidak berlebihan.

Selain itu Yaya juga memperlihatkan sebuah swatch dari fabric 13oz organic dari India yang sangat menarik dan kabarnya dia juga akan membawa sebuah bahan hitam 13,5oz dari Nihon Menpu. Bahan organic dari India ini tampaknya cukup menjanjikan dari swatch yang dibawa dan bisa dilihat di bawah ini.

13oz sanforized greenline selvage organic denim
13oz black redline selvage from Nihon Menpu
red hickory from okayama

Beberapa detail yang menarik dari prototipe ini adalah mulai digunakannya washer burr copper rivet dan tentunya signature stylenya Oldblue dengan crotch rivetnya. Cutting yang ditawarkan tampaknya tidak jauh dari cut Steelworker, tetapi merupakan versi yang sudah diperbarui dan ke depannya Oldblue akan menyediakan slimmer cut.

Konstruksinya seperti sudah kita lihat di teaser, banyak menggunakan mesin-mesin vintage dari Union Special dan tingkat kerapihan konstruksi bisa kita katakan sangat rapi. Hal yang menarik adalah penggunaan selvage line sampai ke batas bawah waistband dimana kebanyakan jeans hanya sampai setengah kantong depan. Pocket bag yang digunakan juga berbeda dari beberapa jeans yang beredar di pasaran, sebuah red hickory fabric dari okayama yang cukup tebal.

copper rivet
pocket

Berbicara soal bahan luar, apa pendapat anda mengenai fabric luar yang mulai merajalela di brand lokal?

Memang sekarang sudah banyak banget ya yang memakai bahan luar, termasuk kami. Mungkin hal ini disebabkan karena bahan lokal kurang mampu mengayomi keinginan para produsen lokal, jadi terlihat seperti trend dimana para produsen lokal berlomba-lomba memakai bahan luar. Kami sebenarnya juga ingin banget pake bahan lokal, tapi sampai saat ini belum ada yang nyantol di hati.

Kalo pendapat anda tentang brand lokal secara umum sekarang ini bagaimana?

Seperti biasa, kalau sesuatu lagi hype, maka terlihat banyak yang ikut-ikutan dan terlihat aji mumpung. Tapi bisa kita lihat banyak juga brand lokal yang memang sudah menunjukkan konsistensinya di dunia denim. Tapi saya ga melihat yang ikut-ikutan ini sebagai sisi negatif, tetapi juga segi positif yang turut memajukan denim lokal walaupun secara tidak langsung.

crotch rivet
peekaboo

Kira-kira trend denim di Indonesia ke depan seperti apa ya?

Sudah bisa kita lihat sih sekarang mulai bergeser dari modern cut ke vintage dan repro, begitu juga dengan detailingnya.

All time favourite Jeans?

Saya sih dari awal suka sama Skull Jeans. Agak nyesek juga ketika Skull diisukan berkurang kualitasnya, tapi saya sudah melihat produksi barunya dan saya tetap menyukainya.

 

inseam

 

Brand denim lokal favorit?

Kalau dari progress dan konsistensinya, saya suka Elhaus. Jika Massa termasuk kategori brand lokal, maka saya rasa Massa akan jadi favorit saya dan juga yang saya rasa menginspirasi banyak brand lokal.

Ada pesan-pesan bagi para pembaca?

Jangan cuma ikut-ikutan trend dan orang lain. Coba juga untuk mulai dari passion dan benar-benar mengerti dan belajar.

new arcuate design
Special thanks to Mr. Ahmad Hadiwijaya aka Yaya aka Yax

Leave a comment