Skip to content Skip to footer

“Dandanin” Orang ala Vault eps.1, Musa Kings Tailor!

@musagend

Pada beberapa waktu yang lalu kami sempat diundang nih buat main ke sebuah toko one stop menswear store yang baru buka di Jakarta. Ternyata, mereka juga masih tetangga kami loh! Setelah kalian melihat reels di linimasa kami, sekarang waktunya kami berbincang dengan orang di balik Vault nih, yang pertama kami ajak ngobrol adalah Musa dari Kings Tailor!

Sebelumnya, bagi yang belum tau, kami mau ngasih tau nih sejarah dari Vault. Menurut penuturan orang dibaliknya, Vault ini bermula dari saat Kings menggandeng Fortuna Shoes. Dari kolaborasi itu, Musa sadar akan prospek menswear lokal. Berangkat dari hal tersebut, Musa mencoba buat nyari brand lain nih, yang pertama Patrick dari Semir. Lalu, Musa ketemu Yoki dari Cravar. Akhirnya, setelah mereka bertemu dan sharing ideas, mereka memutuskan untuk membentuk sebuah one stop destination menswear store. Kurasi brand yang dilakukan sendiri tidak sembarangan, terdapat sebuah benang merah yang menyambung. Brand yang masuk ke Vault semuanya berasal dari Indonesia, dan menonjolkan craftmanship berkualitas tinggi, sehingga brand yang ada di Vault ini bisa bernafas sama. Pada akhirnya,di Vault sendiri terjadi sinergitas yang positif, terdapat kisah menarik seperti ada konsumen yang awalnya ingin bersihin sepatu aja, akhirnya bulan depan beli tas di Cravar, dan besoknya lagi bikin jas di Kings. Buat kalian yang mau kepoin siapa dan apa aja sih penghuni Vault, jangan lupa cek postingan ini ya!

Cekidot obrolan seru kami bareng Musa!


Darahkubiru (DB): Halo Musa, sebelumnya terima kasih ya udah diizinin mampir ke Vault nih. Boleh perkenalin diri dulu ngga nih?

Musa (M): Halo, nama gue Musa Gend dari Kings Tailor yang berfokus di menswear & tailor things.

DB: Kalo boleh tau latar belakang lo gimana sih?

M: Oke, gue itu berlatarbelakang sebagai alumni mahasiswa sekolah tinggi ilmu komunikasi di daerah Sudirman, waktu itu ngambil Marketing Communication. Kalo awal terjun di bidang tekstil gini itu di semester 3 kuliah, waktu itu ditugasin buat bikin uniform gitu buat kampus sama korporat. Main konveksi sampe kira-kira tahun 2014. Setelah itu, gue memutuskan untuk berhenti dari konveksi dan ngelanjutin bisnis lain. Pada akhirnya, gue balik ke tailor things karena itu passion gue. Gue belajar kurang lebih setahun sama guru gue, dan akhirnya gue beraniin diri buat jalanin bisnis ini. Pertama jualan di Path dan dapet pelanggan pertama 17 orang kalo ngga salah sih hahaha. Cukup amazed sih gue.

DB: Berarti, udah berapa lama lo menggeluti bidang ini?

M: Kings ini berdiri 2015 awal, mencoba running karena ada prospeknya. Seru juga sih, karena gue juga dasarnya suka pake jas gitu. I love dapper things.

DB: Apa sih faktor lo suka menggeluti bidang ini?

M: Seru sih, karena gue bisa berkesempatan untuk dandanin orang. Menurut gue juga ini tugas mulia hahaha, karena kita juga ngebantu dandanin mereka di hari spesial mereka, dan kalo mereka happy, gue juga happy bisa jadi bagian kesenangan mereka. Bisa berinteraksi dan networking dengan orang-orang juga lewat client yang dateng ke gue.

DB: Kalo menurut lo, apa sih hal esensial dalam bidang tailoring?

M: Kompleks kalo menurut gue sih, yang pasti fabric-nya, karena kalo lo pake bahan yang top notch, hasilnya juga akan bagus. Terus, kontruksi juga sangat penting, all details lah. Semua material, teknik, konstruksi sangat esensial sih.

DB: Gimana sih tanggapan lo terhadap fast fashion tailor?

M: It’s a good business sih menurut gue, dan juga ngga mengganggu bisnis kita. Sebagai contoh, ada satu poin client ada belanja ke segmen itu, dan jika itu muat dan fit-nya oke, why not? Karena itu good deal menurut gue. Tapi, seandainya kalian ada keluhan dan ngga sreg, kalian udah tau solusinya, yaitu ke tailor. Sesederhana itu aja sih, karena menurut gue itu ngga jadi penghalang, malah gue menyarankan jika lo nemu brand yang tepat, karena selain lebih murah, lebih cepet juga bisa lo pake langsung. Kalo kita kan dari segi harga di atasnya, dan prosesnya ngga sebentar. Ada plus/minus-nya lah.

DB: Coba dong utarain alasan kenapa orang harus bespoke tailor!

M: Kalo bisa dibilang, bespoke itu kan proses pembuatan sesuai dengan sisi idealis kita. Kita buat dari 0, milih bahan sendiri, dan semuanya dipilih secara mandiri. Ada proses fitting juga, bahkan di kita sampe 3 kali, entah badannya kurusan atau menggemuk, dan kita juga ada alteration service, even setelah barangnya udah jadi. Jadi, bespoke itu sangat menguntungkan sih karena udah pasti puas. Tapi, balik lagi menyesuaikan budget , karena hal ini ngga murah.

DB: Spill wishlist lo dong dalam bisnis ini!

M: Impian gue ya, kalo gue sih mungkin edukasinya lebih merata, karena harapan gue market bisa lebih peka di bidang ini. Gue merasa market di sini masih abu-abu dan masih banyak yang belom tau bespoke itu apa, tailor itu apa. Menurut gue negara lain lebih matured di bidang ini, dan udah jadi hal yang biasa. Gue pengen market bisa lebih adapt ya. Kalo dari segi bisnis, gue pengen bisa ekspansi sih ya, soon. Entah itu produk atau tempat.

DB: Selama menggeluti bidang ini, ada ngga kisah menarik yang pernah lo alamin sejauh ini?

M: Yang pasti networking dan bisa ketemu orang-orang yang hebat. Gue bisa ketemu dengan orang yang mungkin orang pada umumnya jarang bisa ketemu. Networking bisa terjalin saat si A bisa ketemu si B hahaha. Yang penting bisa bermanfaat dan bisa saling support.

DB: Apa sih biggest achievement lo so far?

M: Buat gue, dari 2016 gue pengen punya menswear store, 1 tempat yang bisa mencakup banyak hal. Di luar negeri, gue melihat entah itu di Italia, Inggris, maupun Jepang, mereka punya one stop destination yang berfokus di menswear gitu. Akhirnya dikabulkan nih, dengan hadirnya Vault, mungkin kalian nanti bisa main-main ke sini ya karena di sini menyediakan banyak hal, from head to toe, local brand, craftmanship dan branding terjamin dengan harga kompetitif.

DB: Selama ini lo dikenal sebagai orang yang into tailor things. Kalo lo ngga terjun di bidang ini, lo bisa ngeliat diri lo di mana ngga sekarang?

M: Kalo gue ngga terjun di bidang ini, mungkin gue bakal jadi anak kantoran sih hahaha. Secara pribadi, gue orangnya seneng kerja sih, bisa aja di startup, why not? Jadi profesional.

DB: Thank you udah meluangkan waktu buat bincang-bincang ini ya, Musa!

M: Yes, thanks for having me, Darahkubiru!


Gimana, seru kan obrolan kami bareng penghuni Vault? Kira-kira ajak ngobrol siapa lagi ya? Btw, jangan lupa untuk mampir ke Vault ya, yang berlokasi di Jl. Birah I Jl. Senopati No.8, Jakarta Selatan. See you there folks!