Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, batik memiliki sejarah panjang dan mengalami banyak perkembangan baik itu motif maupun metode pembuatannya. Sekarang, batik mempunyai model serta desain yang sangat beragam, mulai dari yang tradisional, hingga yang terkena sentuhan modern. Memang, gak semua hal yang terjamah sentuhan modern memiliki dampak yang positif. Namun, semua dilakukan untuk mengupayakan…
Menyambung bahasan kemarin dari artikel Belajar Tentang Kain - Edisi 4: Dyeing a.k.a. Pencelupan, kami jadi terpikir akan topik ini. Perdebatan mengenai jeans bagus sudah bergulir seperti bola panas diantara para denimheads yang baru nyemplung maupun para senior punya puluhan jeans. Jadi, mari kita bahas.OverviewBanyak pertimbangan kita pas beli raw jeans. Entah itu…
Keseruan Tur Pertama Wall of Fades 2019 di Yogyakarta. Foto oleh Wall of FadesAjang yang selalu dinanti oleh para denim heads setiap tahunnya, Wall of Fades hadir dengan format yang sedikit berbeda di tahun 2019 ini. Setelah selama lebih dari satu dekade berlangsung selama setahun sekali di ibukota, Wall of Fades mulai menyebarkan virusnya ke…
Selama ini kita mengenal negara Vietnam dengan Phở noodlenya yang segar, sungai Mekong yang elok, perang Vietnam atau faham komunisnya. Namun, tahukah INDIGO readers sekalian bahwa di sebelah utara Vietnam terdapat perkebunan tanaman Indigo, tepatnya di desa Sa pa. Sapa merupakan desa paling utara dari Vietnam dan terletak 63 kilometer dari perbatasan Vietnam-China. Bukan hal yang mudah memang untuk mencapai kota ini. Jika anda mendarat dari Ho Chi Minh City, anda harus terbang selama 2,5 jam menuju Hanoi, naik kereta selama 9 jam ke Là o Cai, berkendara 4 jam ke Sa pa, dan trekking bukit selama 12 kilometer (+/- 6jam). Tapi semua itu tidak akan sia-sia dengan semua pengalaman menyaksikan proses Indigo dyeing khas desa Sa pa.