Skip to content Skip to footer

Yuk Kenalan Sama Kapas pada Denim!

Dari banyaknya jenis serat yang digunakan pada pakaian, kapas adalah yang paling populer. Peneliti mengungkapkan bahwa kapas udah ditemukan sekitar 6000 tahun sebelum masehi di dataran Peru. Walaupun sudah ditemukan sangat lama, penggunaan kapas mulai menjadi massal setelah mesin pemisah kapas dan bijinya mulai ditemukan. Satu fakta unik, kapas adalah salah satu komoditi yang efisien, karena hanya beratnya cuma berkurang 10% dari pemetikan hingga menjadi benang.


Penggunaan kapas pada jeans sudah terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu. Seiring berkembangnya teknologi, kapas menjadi lebih variatif dan digunakan untuk mendapatkan hasil tertentu pada denim, contohnya tekstur kasar atau halus. Perbedaan ini didasari oleh sifat kapas itu sendiri, terutama panjang seratnya. Denim yang dibuat dari kapas berserat panjang cenderung punya tekstur yang lebih halus dibanding kapas berserat pendek. Berikut ini beberapa jenis kapas yang biasa dipakai pada denim:

Kapas Sea Island

Kapas Sea Island. Credit: beaufort.com

Kapas ini berasal dari Carolina Selatan, Amerika dan punya karakteristik serat LS (long staple), yang berarti serat panjang. Ini menjadikan kapas Sea Island cukup halus. Kapas ini ditanam oleh koloni Inggris saat mereka mendarat di tempat tersebut. Uniknya, saat kapas jenis ini coba ditanam beberapa tempat, cuma di Carolina Selatan yang berhasil. Pada saat Perang Revolusioner berakhir (1700an), koloni Inggris meninggalkan kebun kapas tersebut dan masyarakat sekitar mengambil alih kebunnya.

Kapas Supima / Pima

Kapas Pima. Credit: bellepaga.com

Supima merupakan jenis kapas yang punya serat lebih panjang dari jenis Sea Island dan termasuk dalam kategori extra long staple (serat sangat panjang). Pima digadang-gadang sebagai kapas terbaik di dunia untuk membuat pakaian dengan tekstur halus karena panjangnya yang lebih dari 3,5 cm, lebih panjang dari 50% jenis kapas lain di dunia. Pima termasuk kapas yang kuat karena saat dipintal, kecil kemungkinan seratnya terekspos atau keluar jalur karena seratnya yang sangat panjang. Kondisi ini membuat benang lebih kuat dan lebih halus.

Walaupun Pima ditemukan pertama kali di Peru, penamaan Pima sendiri merujuk kepada salah satu suku asli Amerika yang pertama kali menemukan katun ini di Amerika. Mayoritas kapas Pima ditemukan di sekitar tempat tinggal suku Pima, di bagian barat daya Amerika. Kapas Pima juga ditemukan tumbuh di Australia dan Peru.

Kapas Mesir

Kapas Mesir. Credit: ethicalbedding.com

Kapas Mesir sebenarnya hanya sebutan untuk kapas yang berasal dari Mesir. Kapas Mesir punya banyak varietas dan yang paling terkenal adalah jenis ELS (extra long staple). Orang-orang Mesir biasa memanen menggunakan tangan untuk menjaga kualitas kapas tetap terjaga.

Kapas Mesir jenis ELS punya karakteristik yang mirip dengan Pima. Kapas ini lebih halus dan tipis dibanding jenis kapas lain sehingga hasil akhirnya lebih halus. Tapi karena punya serat lebih tipis, proses pemintalan kapas jadi benang butuh kehati-hatian agar seratnya tidak putus. Selain masalah serat yang tipis, kapas ini dibayangi isu tentang transparansi dan konsistensi quality check. Banyak supplier yang kadang mengirim kapas kualitas terbaik (ELS), tapi kadang mengirim kapas kualitas baik (LS). Jadi, mayoritas kapas Mesir tergolong ke dalam long staple, tapi beberapa di antaranya terdapat jenis extra long staple.

Kapas Suvin Gold

Kapas Suvin Gold. Credit: kamakurashirts.com

Suvin Gold adalah jenis kapas ELS. Penamaan “gold” bukan sembarangan. Kapas ini termasuk kapas yang panjang dan tipis. Sulitnya konsistensi dari kapas Mesir membuat ilmuan membuat kapas ini. Suvin gold adalah hybrid dari kapas Mesir “Sujata” dan kapas Sea Island “St. Vincent”. Hasil silangan ini dikembangkan di India, menghasilkan serat yang sangat panjang seperti Sea Island dan tipis seperti kapas Mesir.

Karena dibuat dengan metode hybrid, kapas ini sudah jelas sulit untuk dibudidayakan. Suvin Gold membutuhkan biji baru dalam setiap siklus panen yang mana itu memakan banyak biaya dan waktu. Hal ini demi menjaga konsistensi kapasnya. Suvin Gold sangat rentan terhadap perubahan iklim dan membutuhkan perawatan ekstra. Karena karakternya ini, Suvin Gold juga sering disebut “Cashmere of Cotton”.

Kapas Upland

Kapas Upland. Credit: pinterest.com

Kapas ini tergolong short staple. Kapas Upland disebut juga kapas Meksiko karena jejaknya ditemukan di Meksiko sekitar 3500 tahun sebelum masehi. Kapas Upland disebut juga kapas Amerika karena merupakan kapas tertua di Amerika dan merupakan spesies yang paling banyak dibudidaya di Amerika (sekitar 95%). Jadi, jika suatu produk menyebutkan kapas Amerika atau Meksiko, kemungkinan besar ini adalah kapas Upland.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, serat yang lebih pendek menghasilkan tekstur denim yang lebih kasar. Ini cukup disukai beberapa orang karena denim terlihat lebih hairy. Pemintalan kapas jenis ini juga tidak bisa dibilang mudah karena dengan serat yang lebih pendek proses pemintalan harus dilakukan dengan lebih hati-hati.


Gimana penjelasan kita? Kalo kalian ada pertanyaan atau diskusi tentang jenis kapas yang lain, kalian bisa join di OFFICIAL DISCORD DARAHKUBIRU. Selain diskusi tentang perdeniman, kalian juga diskusi tentang menswear secara umum!