Skip to content Skip to footer

Kilas Balik: Tentang Denim Western Shirt

Dari banyak pakaian, baju merupakan hal esensial yang dilihat orang lain. Begitu pula oleh denimhead, baju merupakan salah satu item wajib jika ingin tampil lebih dinamis. Dari banyak bahan pembuat baju, denim selalu menarik untuk dibicarakan. Kenyataannya, pembahasan tentang baju dari denim terlihat cukup tabu karena terpinggirkan oleh banyaknya artikel tentang jeans dan jaket, padahal denim shirt sangat menarik untuk dibahas.

Membicarakan denim shirt berarti mengerucut kepada model western shirt. Model ini adalah yang paling ikonik karena digunakan pada zaman Perang Dunia Kedua oleh para koboi. Baju ini pertama kali dibuat pada awal 1800an oleh orang-orang Amerika yang mulai ekspansi ke arah barat. Dengan influensi dari Eropa, western shirt mengadopsi siluet rapi khas Eropa yang digabungkan dengan sisi workwear Amerika.

Western shirt pada mulanya terbuat dari kulit hewan hasil buruan. Mereka tidak membuat western shirt dari katun dan wool karena sangat sulit didapatkan mengingat daerah barat Amerika masih cukup terisolasi. Setelah beberapa waktu, katun mulai tersedia dan western shirt berkembang menjadi lebih “ramai”. Dengan corak sana-sini, western shirt begitu populer hingga akhirnya terdengar sampai penjuru negeri. Makin lama western shirt mulai mendapatkan perubahan dari segi bahan, mulai dari wool hingga katun untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Tahun 1900an awal tiga merek besar Amerika, Levi’s, Lee, dan Wrangler tidak mau kalah dengan turut memproduksi western shirt dengan bahan denim.

Denim western shirt merupakah baju yang ikonik karena banyak detail-detail kecil yang pasti ada di denim western shirt. Berikut adalah ciri-ciri western shirt:

Yoke
Seperti pada jaket denim, denim western shirt mempunyai yoke di bagian depan yang biasanya tidak dimiliki oleh baju jenis lain sehingga terlihat unik. Sedangkan yoke bagian belakangnya dibuat melancip di bagian tengah.

Snap Button
Pada awalnya snap button memang tidak digunakan, tapi karena keluhan pemakainya akhirnya semua produsen kompak mengganti buttonnya menjadi model snap. Hal ini untuk mempermudah saat memasang dan melepas baju.

Piping
Banyak bagian dijahit menggunakan teknik jahitan ganda dan menggunakan benang warna kuning agar terlihat kontras.

Cuff
Berbeda dengan model baju kebanyakan, denim western shirt menggunakan banyak button pada bagian ujungnya, biasanya 4-5 buah di setiap lengan.

Saku
Sakunya berbentuk lancip dengan snap button. Ada beberapa model bentuk yang biasa dipakai, sawtooth pocket, flap pocket dengan bukaan meruncing di tengah, dan flap pocket dengan bukaan di bagian samping.

Slim cut
Slim cut dipilih agar tidak menyangkut di ranting saat dipakai karena western shirt biasanya dipakai oleh para pekerja dan koboi.


Denim western shirt adalah satu dari sekian banyak baju unik dengan beragam fitur menarik. Apakah kamu tertarik membelinya?

Featured image credit: TCB Jeans/myshopify.com.