Kami iseng-iseng membaca artikel-artikel lama di darahkubiru dan kemudian menyadari bahwa tidak ada satupun artikel yang membahas ataupun menyerempet pembahasan mengenai Lee. Kebanyakan pembahasan jeans mengacu pada repro Levi’s ataupun jeans dengan desain modern. Padahal kita tahu bahwa Lee adalah salah satu produsen jeans terbesar di dunia dan sudah berdiri sejak jaman gold rush juga seperti hal-nya Levi’s. Beberapa waktu lalu akhirnya setelah mengumpulkan bahan, mencari tahu dan tentunya menabung, berhasil mendapatkan sebuah repro Lee 101B yang sangat menarik dan tentunya akan kami bahas pada kesempatan kali ini.
Lee sendiri mulai berdiri dan ikut meramaikan kancah workwear sejak tahun 1889 dan didirikan oleh seorang pebisnis bernama Henry David Lee. Sebelumnya H.D. Lee bergerak di bisnis perminyakan dan pada saat karirnya sukses di perminyakan, Lee mengalami penurunan kondisi badan sehingga atas nasihat dokter dia pun berhenti kerja. Tapi setelah keluar dari bisnis tersebut, dia malah mendirikan sebuah perusahaan garmen yang nantinya menjadi salah satu perusahaan garmen terbesar di Amerika dan dunia.
Awal mula usaha Lee pada workwear berbuah setelah mereka merilis Lee Bib-overall yang dibuat dari 7,5 oz denim dengan kantong di dada yang sangat fungsional dan menjadi salah satu pilihan utama para buruh pada jamannya. Beberapa tahun kemudian, kembali Lee merilis sebuah overall yang juga membuat Lee merajai workwear yaitu Union-All jumpsuit yang merupakan gabungan kemeja dan celana menjadi satu dan tentunya terbuat dari denim. Mitosnya, Union-Alls berawal dari komplain dan ide dari salah satu supir H.D. Lee ketika mengganti oli mobilnya.
Selain berkecimpung dalam dunia workwear dan menjadi salah satu rajanya, Lee juga merilis banyak model dungarees dan jeans dan tentunya juga denim jacket. Pada awalnya Lee masih berpatokan pada Levi’s sebagai salah satu raja jeans pada jamannya, hal ini bisa dilihat dari arcuate pada beberapa model Lee yang lama masih mengikuti Levi’s. Baru pada awal tahun 1944, arcuate “Lazy S” menjadi official arcuate Lee sampai sekarang. Lee juga melakukan terobosan pada jeansnya dengan mulai memperkenalkan jeans mereka dengan zipper fly pada tahun 1920 dan Lee 101Z dengan zipper fly sampai saat ini menjadi icon jeans Lee. Selain itu, Lee juga memiliki denim jacket yang terbilang berbeda dari pesaingnya, dengan model slim fit yang lebih cocok untuk para koboi. Lee juga sempat membeli beberapa pesaing di bidangnya seperti Boss Of The Road dan Can’t Bust Em, hal ini menunjukkan pamor dan ukuran perusahaan Lee pada saat itu. Lee juga ikut naik pamornya setelah James Dean menjadi semacam ambassador dari Lee.
Lee yang kami dapatkan merupakan Lee 101B yang dibuat oleh The Real McCoy’s. Gosip yang beredar bahwa hanya ada 3 produsen di Jepang yang bisa mereproduksi Lee secara ‘halal’ yaitu Warehouse, Edwin, dan The Real McCoy’s. Dan gosipnya lagi, Edwin adalah super-authority dari produksi Lee di Jepang yang berarti semua jeans Lee yang Made in Japan semuanya diproduksi oleh Edwin, termasuk Lee Warehouse dan Lee RMC. Spekulasi yang beredar adalah Warehouse dan Real McCoy’s hanya menyediakan bahan untuk diproduksi dan memberikannya langsung ke pabrik Edwin untuk dibuat (salah satu hal logis mengingat betapa menguras kantong Lee Warehouse dan Lee Real McCoy’s).
Salah satu karakteristik Lee yang membedakan dengan Levi’s adalah penggunaan bahan denimnya. Lee sangat menyukai bahan sanforized sementara hampir semua bahan Levi’s unsanforized, kecuali mungkin 505. Dalam iklan-iklannya (Lee adalah salah satu produsen yang mengeluarkan budget iklan terbesar pada jamannya) hampir selalu tertulis dan menekankan kata-kata sanforized, minimum shrinking after washing, dll. Selain itu perbedaan lainnya adalah Levi’s hampir selalu menggunakan bahan Right Hand Twill sementara Lee kebalikannya yaitu Left Hand Twill. Perbedaan yang mencolok dari kedua bahan ini adalah selain arah tenunnya tapi karakternya juga berbeda. RHT biasanya memiliki karakter yang lebih rough dan berbulu sementara LHT yang sudah disanforized tentunya lebih halus dan kurang berbulu. Perbedaan ini juga membuat keduanya memiliki karakter fading yang berbeda satu sama lain.
Perbedaan lainnya adalah tentunya arcuate di backpocket. Lazy S sudah menjadi salah satu trademark Lee sejak tahun 40an dan tetap dipertahankan sampai sekarang. Selain itu bentuk kantong Lee juga jauh berbeda dengan Levi’s. Backpocketnya lebih banyak elemen melengkung dan tidak menggunakan rivet di ujung-ujung kantongnya. Coin pocket pun berbeda sedikit dengan Levi’s dimana coin pocket Lee tampak lebih besar. Penempatan backpocket juga sedikit berbeda dimana tampaknya Lee memberi jarak yang lebih jauh antara kedua kantong dibanding Levi’s.
Lee juga tampaknya senang sekali dengan keterlibatan mereka di Union dan menempelkan embel-embel Union Made di beberapa tempat seperti waistband dan memberi sebuah Union Label di dalam backpocket. Rivet yang digunakan Lee juga berbeda dan biasanya disebut UFO rivet. Setiap button dan rivet-nya juga diberi branding. Tidak lupa sebuah tambahan rivet di bagian crotch. Bagian dalam jeansnya juga terkonstruksi dengan sangat baik. Jahitan chainstitch di bagian seam dalam menggunakan 2 benang yang berbeda warna.
Lee 101B ini merupakan reproduksi dari Lee 101B yang beredar di tahun 50an dan sepertinya kebanyakan jeans pada tahun itu memiliki cutting straight dan hanya sedikit snug. Tentunya tidak lupa lengkap dengan high-rise. Panjang jeans ini disebut 34 inci tapi pada kenyataannya sekitar 35-36 dan setelah kami melakukan pencucian pertama, ternyata menyusut ke sekitar 33,5 – 34, cocok dipakai dengan sebuah cuff.
Secara keseluruhan, jeans ini memuaskan walaupun menguras kocek. Denim yang digunakan sangat menarik dan terlihat akan menghasilkan warna turqoise dan greencast yang bagus nantinya. Karena sanforized, jeans ini juga halus untuk dipakai walaupun kondisi awalnya starch yang digunakan terlihat sangat banyak dan membuat jeans ini sangat kaku. Bagi yang bosan dengan jeans Levi’s repro, Lee ini bisa menjadi pilihan lain bagi anda.