Skip to content Skip to footer

Pentingnya Perawatan Kulit Untuk Cowok!

“Hah..?? Cowok kok perawatan???”

Lo ngga salah baca kok, cowok juga butuh perawatan! Di artikel kali ini, kita mau membahas soal perawatan terhadap kulit cowok nih. Men’s grooming a.k.a perawatan kulit versi lelaki sebenarnya sama-sama skincare. Sejatinya perawatan kulit itu mirip dengan perawatan perut alias makan, apakah ind*mie dibedakan antar gender? 

Risiko abai terhadap kesehatan kulit berlaku untuk semua orang, tidak terkecuali aktor terkenal bin kekar seperti Hugh Jackman yang terdiagnosis kanker kulit di tahun 2013.

Wolverine aja kena, terus aku kudu piye? :(

Basic of the Basic of the Basic of the  . . . 

Memulai ‘petualangan’ skincare dapat terasa overwhelming. Secara insting, bisa jadi kita mencoba menanyakan perihal skincare ke perempuan terdekat yang berujung dengan kuliah panjang padahal dianya tidak sepenuhnya paham juga. Serupa dengan pria saat membahas bola lancar banget tapi langsung berkeringat dingin bila ditanya bagaimana caranya Chelsea menang Liga Champions tanpa striker jago.

Topik Men’s grooming banyak bermain di ranah personal skincare, dengan titik berat pada bagian personal. Tujuan perawatan, kondisi bawaan / genetik, dan privilege yang dimiliki tiap orang berbeda-beda.  

Bagian relatif universal / less personal ada 2, yaitu cleansing dan protection

  1. Cleansing: biasanya sudah terwakili dengan membasuh diri saat mandi sudah mencukupi bila tidak ada tujuan tertentu seperti mengatasi jerawat, bekas luka, dan sebagainya. Membersihkan kotoran, terutama di area wajah, sebaiknya tidak menggunakan sabun badan karena dapat merusak lapisan pelindung kulit, gunakanlah sabun muka dengan pH di bawah 5.5 atau sekalian tidak menggunakan sabun.
  1. Protection: perlindungan terhadap kerkulit melalui kombinasi berteduh, mengenakan tabir surya (sunscreen), dan pakaian. Lebih lanjut mengenai Protection, mari kita lihat bagaimana sinar matahari bisa merusak sel kulit.

Efek Sinar UV

 

Pada ilustrasi di atas, sinar matahari dikategorikan menjadi 3: 

  1. Ultra Violet C (UVC), sinar dengan energi paling besar sekaligus paling merusak telah ditahan oleh lapisan pelindung Bumi (Stratosfer dan Ozon). 
  1. UVB, sinar ini memiliki daya penetrasi hanya sampai permukaan kulit, tetapi dengan energi besarnya merusak hingga ke level DNA. Oleh karena itu, UVB menjadi pemeran utama penyebab kanker kulit.
  1. UVA, sinar dengan daya tembus paling dalam dan energi paling kecil di antara ketiga sinar UV ini paling berperan dalam efek penuaan, dan pemeran pendukung penyebab kanker. Berikut ini diilustrasikan efek penuaan UVA pada supir truk yang terpapar sinar matahari selama bertahun-tahun hanya di sisi kiri wajah, sisi kanan wajahnya aman karena matahari sudah terbenam saat menyetir ke arah sebaliknya. 

Perlindungan terhadap Sinar UV

Melindungi diri dari ganasnya UVA dan UVB (berbeda panjang gelombang) ternyata membutuhkan perpaduan metode berbeda:

  1. Berteduh: Kedua UV tidak dapat menembus benda solid secara sempurna, tetapi pantulan sinar matahari ini masih membawa sisa-sisa UV tersebut. Prinsipnya adalah makin tertutup dan makin gelap ruangannya berarti makin kecil efek sinar UV. Khusus untuk kaca, sebagian besar UVA menembus kaca sedangkan UVB sudah cukup banyak yang “nyangkut”.
  1. Pakaian: Metode paling tua dan ampuh menghadang sinar matahari. Akhir-akhir ini ada beberapa brand clothing (UN*QLO) yang menyertakan rating UPF untuk menunjukkan efektivitas pakaian terhadap sinar UV. Tenang saja, tanpa rating UPF pun semua pakaian pada dasarnya pasti melindungi tubuh. Prinsipnya adalah makin erat/padat serat kainnya makin bagus pula perlindungannya, dan pakaian yang diwarnai biasanya lebih efektif karena serat kainnya bertambah padat dengan tambahan pewarna tersebut.
  1. Tabir surya. Mau itu disebut sunscreen, sunblock, sun papah dulu dong, yang penting maksudnya adalah lapisan pelindung dari sinar matahari.

Perlindungan sunscreen terhadap UVB menggunakan rating SPF (Sun Protection Factor). Tingkat proteksi SPF memiliki fungsi logaritmik, yang berarti makin jauh perbedaan SPF-nya bukan berarti sejauh itu pula perbedaan perlindungannya. SPF15 = 93% , SPF30 = 97%, SPF50 = 98%, SPF100 = 99%

Perlindungan sunscreen terhadap UVA memiliki standard yang berbeda-beda di berbagai negara. Produk di negara-negara tertentu hanya mencantumkan “Broad Spectrum”, sementara di negara Jepang dan Korsel menggunakan rating PA yang terdiri dari 4 macam: PA+ = ~60%, ++ = ~82%, +++ = ~90%, ++++ = > 93.75%.


Cara pakai sunscreen : ada hitung-hitungan asiknya, tetapi untuk versi sederhananya adalah sunscreen sebanyak dua ruas telunjuk untuk seluruh wajah, jangan lupa tambah dan oleskan untuk telinga dan leher. Kenakan ulang sunscreen setiap 2-3 jam direct sun exposure / tersengat sinar matahari secara langsung, alias kalau dalam ruangan sepanjang hari tidak perlu reapply.

Vitamin D

Berlindung dari sinar matahari mulu, vitamin D alami gimana dong?

Tenang, beberapa riset membuktikan bahwa sintesis vitamin D harian dapat tercukupi melalui 10 menit sun exposure tengah hari (10 pagi hingga 3 sore) dengan kondisi  ¼ bagian tubuh tidak tertutupi pakaian. Selain itu, perlindungan sunscreen, pakaian, dan berteduh kan tidak sepenuhnya memblokir UVB. Dengan demikian, penduduk negara tropis (Indonesia) tidak perlu berjemur sama sekali untuk memenuhi kebutuhan sintesis vitamin D.

Sekian dasar-dasar dari Men’s Grooming. Perkara mengatasi jerawat, menumbuhkan rambut, dan lainnya akan dibahas pada post tersendiri, tungguin terus ya pembahasan soal perawatan cowok!

Artikel ini disusun oleh guest writer kita, Obbie Hadrian