Skip to content Skip to footer

Featured

Blue Bell History: Early Years
Pada tahun 1897, C.C. Hudson berumur 20 tahun dan mulai meninggalkan kampung halamannya di Tennessee dan bertualang ke North Carolina, dengan tujuan mencari keuntungan di industri tekstil. Dia pun mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik pembuat workwear dan overall dengan pekerjaannya saat itu adalah menjahit kancing dimana dia mendapatkan upah 25 sen per hari. C.C. Hudson adalah pendiri dan pemiliki Blue Bell Overall Company yang melahirkan sebuah brand denim legendaris Wrangler nantinya.
Wall Of Fades 2011
Tidak terasa hanya sekitar 1 bulan lebih lagi Wall Of Fades ketiga akan digelar di Jakarta oleh rekan-rekan Indonesian Denim Group dan tentunya sudah sangat ditunggu-tunggu oleh para pecinta denim di Indonesia. Sudah kali ketiga acara ini diadakan oleh teman-teman INDIGO dan untuk tahun ini temanya adalah "Denim Journey" yang akan membawa kita bertualang mengikuti waktu dari jaman jeans digunakan para penambang emas di Amerika, hingga saat ini jeans menjadi icon fashion yang universal. Seperti tahun sebelumnya, kita juga memberikan sebuah artikel apresiasi bagi para pemain di belakang Wall Of Fades 2011 yang sudah berkeringat demi memberikan eksbisi terbaik bagi para denim aficionado.
Iron Heart for Indonesia – SEXIHXINDO16
Iron Heart bukan nama yang asing bagi para pecinta denim, bukan hanya di Indonesia, bahkan bagi pecinta denim di seluruh dunia. Dengan signature heavy weight denim-nya yang inovatif dan konsep motorcyclist yang diusung oleh Iron Heart, tidaklah aneh juga brand ini mendapatkan perhatian yang besar di dunia denim dan juga tidak heran bahwa brand ini memiliki salah satu pelanggan paling loyal dan fanatik. Pecinta denim di Indonesia mendapatkan kesempatan langka untuk dibuatkan sebuah jeans khusus yang menandakan pengakuan dunia pada komunitas denim di Indonesia yang besar. Dengan kerjasama antara SelfEdge dan Iron Heart serta ide-ide dari pecinta denim di Indonesia, maka lahirlah jeans Iron Heart for Indonesia, SEXIHXINDO16.
Blue Bell Launching Party
Tidak lama setelah kedatangan Lee di Indonesia dengan produk-produk heritage-nya, kali ini Indonesia kedatangan satu lagi brand jeans besar dan legendaris dari Amerika yaitu Blue Bell.  Seperti halnya Lee yang sekitar bulan lalu melaunch produknya di sini, Blue Bell juga didatangkan oleh delamibrand dan launching party-nya kembali diadakan di salah satu toko paling hip di Jakarta yaitu 707 Kemang. Blue Bell membawa masuk beberapa produk dari Eropa yang lebih cenderung ke arah representasi modern dari heritage mereka dan juga produk dari Jepang yang benar-benar membawa elemen reproduksi model lawas mereka.
Samurai Jeans x INDIGO Denim Contest 2011
Seperti tahun-tahun sebelumnya, INDIGO Denim Contest kembali diadakan pada tahun ini. Kontes pun dilebarkan sayapnya dengan membagi kontes menjadi 3 kategori yaitu kontes berbasis denim lokal, kontes dengan brand denim ternama dari mancanegara, dan kontes khusus untuk ladies. Hingga saat ini kontes denim lokal dan IDC Ladies Contest sudah memasuki bulan ke 4, tetapi hingga bulan ketiga, para kontestan sponsored contest masih merasa was-was karena denim yang dijanjikan oleh brand ternama dari Jepang, yaitu Samurai Jeans belum juga rampung. Akhirnya Samurai x IDC2011 sudah siap dipakai oleh para kontestan dan berikut akan kami sajikan sedikit review dan latar belakang mengenai jeans contest special make up ini.
Darahkubiru x Bluesville Indigo Dyed Tee
Darahkubiru sudah cukup lama memikirkan kemungkinan membuat official merchandise bagi para pembacanya. Yang ada dibayangan kami, merchandise yang pantas untuk komunitas penggemar denim ini adalah seperti sebuah jeans ataupun produk yang menggunakan warna dasar jeans, indigo. Beberapa saat lalu kami sudah memberikan sedikit teaser mengenai kolaborasi jeans dengan PotMeetsPop bersama dengan INDIGO (Indonesian Denim Group), dan saat ini kami sedang tengah merampungkan official merchandise kami yaitu sebuah indigo dyed tee yang bekerjasama dengan Bluesville.
Lee 101 Indonesia Launching Party
Kabar akan munculnya produk-produk Lee telah santer kita terima beberapa bulan yang lalu, namun ternyata beberapa pembukaan outlet-outlet Lee di beberapa Mall besar di Jakarta tampaknya tidak cukup menarik perhatian para denim afficionados, malah berkesan mengecewakan. Namun hari Rabu 22 Juni lalu rekan-rekan INDIGO diundang untuk menghadiri launching party dari Lee Indonesia yang ternyata mendatangkan line Lee 101 yang terdiri dari Lee Archive Japan (yang tentunya diproduksi oleh Edwin) dan Lee Originals collection dari Eropa. Tentunya kabar ini sangat menggembirakan para pecinta denim khususnya kami yang pernah juga meliput mengenai Lee 101b Riders. Berikut sedikit laporan lapangan kami yang sempat menghadiri perhelatan Lee yang diselenggarakan di 707 Kemang.
The Denim Market – Double Standard
Hari Jumat kemarin kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu perhelatan denim di Indonesia yaitu The Denim Market III yang diselenggarakan oleh rubrikgroup. Acara yang sudah kali ketiganya ini merupakan sebuah acara yang memfokuskan pada semacam bazaar dan pasar denim yang menampilkan brand-brand denim dan denim related yang sedang berkembang di Indonesia. Denim Market yang ketiga ini kabarnya diadakan di tempat yang jauh lebih besar dari yg sebelumnya dengan tenant yang lebih banyak pula. Acara ini berlangsung di antara 26 Mei - 29 Mei 2011.
Cuffing
Mungkin kata-kata cuff sering sekali terdengar dalam percakapan di kalangan pecinta denim. Seperti, "Single cuff aja bro", "kalo di double-cuff pasti makin asik", "jelek bos kalo cuff-nya kegedean", dan lain sebagainya. Kali ini kami ingin sedikit iseng-iseng berbagi pikiran mengenai cuff dan cuffing pada celana jeans baik dalam hal jenis-jenis cuff, cara-cara melakukan cuff untuk tiap jenisnya, dan juga keunggulan serta fakta-fakta mengenai cuffing ini.
Hill tribe’s Indigo dye in Vietnam
Selama ini kita mengenal negara Vietnam dengan Phở noodlenya yang segar, sungai Mekong yang elok, perang Vietnam atau faham komunisnya. Namun, tahukah INDIGO readers sekalian bahwa di sebelah utara Vietnam terdapat perkebunan tanaman Indigo, tepatnya di desa Sa pa. Sapa merupakan desa paling utara dari Vietnam dan terletak 63 kilometer dari perbatasan Vietnam-China. Bukan hal yang mudah memang untuk mencapai kota ini. Jika anda mendarat dari Ho Chi Minh City, anda harus terbang selama 2,5 jam menuju Hanoi, naik kereta selama 9 jam ke Lào Cai, berkendara 4 jam ke Sa pa, dan trekking bukit selama 12 kilometer (+/- 6jam). Tapi semua itu tidak akan sia-sia dengan semua pengalaman menyaksikan proses Indigo dyeing khas desa Sa pa.