Setiap rilisan album sebuah band, selain materi lagu, terdapat komponen lain yang tidak kalah pentingnya dari setiap album, yaitu cover album! Memang pada sebuah album itu, lagu merupakan ‘jualan utama‘ band. Tapi, apakah cover album itu hanya menjadi ‘pembungkus‘ isi dalamnya aja?
Jika ditelusuri sejarahnya, dulu pada awal abad ke-20, saat itu lagu masih direkam dan dirilis dalam bentuk piringan hitam, dan biasanya sampul album tersebut masih berbentuk polos, hanya berisi muatan informasi dari album tersebut. Namun, seiring perkembangan jaman, pada pertengahan abad ke-20 banyak pelaku industri musik mulai menciptakan dan memproduksi sebuah album yang sampulnya diisi oleh artwork, foto artis/bandnya, serta visualisasi menarik lainnya. Hal ini didasari bahwasanya sebuah cover album itu bukan hanya sebagai pelindung isi dalamnya, namun bisa dijadikan sebagai media penyalur pesan atau komunikasi visi yang diangkat atau identitas suatu band pada rilisan albumnya. Hayo siapa disini yang sering beli album karena tertarik pada artwork-nya?
Di dalam sebuah proses produksi suatu album, terdapat proses kreatif yang panjang yang tidak hanya dilakukan oleh personil band tersebut, tapi orang-orang yang terlibat di tim produksi album tersebut. Penciptaan sebuah lagu merupakan sebuah karya seni, sama halnya dengan penciptaan sebuah artwork atau visualisasi di cover album yang dilakukan sang kreator. Jika kedua hal tersebut digabung, maka terjadi sebuah harmonisasi keindahan para pelaku seni tersebut yang melahirkan sebuah album sebagai mahakaryanya.
Nah, sampai pada akhir artikel ini timbul sebuah pertanyaan. Mungkin kalian hafal dengan cover album band kesayangan kalian, tapi kalian hafal kreator artworknya ngga?