Skip to content Skip to footer

Honest Review: Grand Archive GA-103-NM1

Prolog

Grand Archive adalah salah satu brand lokal asal Bandung berdiri di pertengahan bulan tahun 2019 kemarin, jadi bisa terbilang cukup baru di skena denim lokal.

Brand ini mengusung konsep klasik yang dikemas dengan cara yang modern. Hal ini bisa kita saksikan pada setiap produknya. Salah satu contohnya yaitu pada fit yang mereka pilih, Slim Straight dan Slim Fit yang sedikit lebih roomy jika dibandingankan dengan yang ada pada umumnya.

Untuk koleksi perdananya, Grand Archive merilis dua produk, yaitu GA-101-NM2 dan GA-103-NM1. Ngga tanggung-tanggung, sebagai bentuk keseriusan mereka, mereka menggunakan denim yang disumber dari Japan karena kualitasnya yang tentu tidak perlu di ragukan lagi. Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan membahas lebih dalam salah satu produk mereka, yakni GA-103-NM1.

Overview

GA-103-NM1 dibuat menggunakan 15 oz right hand twill denim dari Nihon Menpu Mills, Japan. Kain ini menurut saya cukup unik dan memiliki karakteristik yang saya pribadi sangat suka. Feel-nya cukup crisp dan juga hairy.

Tone pada jenis denim ini lebih ke red cast, yang mana kain melalui proses pencelupan yang cukup tinggi dengan tujuan untuk menghasilkan warna indigo yang sangat deep. Saya perhatikan juga denim ini weaving-nya cukup tight, jadi jarak tenunan antar benang cukup rapat. Hasil density pada kainnya juga lebih tinggi sehingga feel-nya lebih stiff. Saya juga bisa merasakan adanyavertical slub pada setiap celah warp-nya, namun tidak pada bagian weft sehingga bagian dalamnya tetap lembutdan nyaman saat dikenakan.

Jeans ini hadir dengan selvedge line klasik berwarna merah layaknya batu bata. Terlihat posisi line yang cenderung lebih mepet ke bagian weft dan juga jarak putus antar yang line sangat rapat sehingga overall terlihat sangat manis.

Bagian inseam terlihat sangat kokoh dengan double felled seam dengan perpaduandua warna benang yang berbeda yaitu kuning dan biru. Terlihat juga chainstitch pada bagian hem yang dijahit menggunakan mesin Union Special 43200 G dengan hasil yang rapih.

Front look

Pada pemandangan ini saya d kejutkan dengan sebuah penempatan detail tab yang tidak biasa pada umunya. Selain itu ukuran dan posisinya juga sangat pas.

Penggunaan laurel-leaf button YKK Japan dengan dua warna yang berbeda yaitublack and silver. Sejujurnya pada detail ini saya agak kurang selera, walaupun tidak mengurangi sedikit pun tingkat durability-nya mengingat jenis button tersebut sudah double prong.

Untuk bagian dalam, di bagian pocket bag-nya ada kolom yang bisa kalian isi. Selain menambah nilai personal buat si pemakai, hal ini juga berguna banget buat saya yang suka lupa detail-detail kapan saya cuci, udah berapa lama pemakaian dan lain-lain. Selain itu, jahitan pada sisi pinggirnya juga dieksekusi dengan baik dan terkesan clean.

Selain itu, terdapat detail red line selvedge yang sedikit ngumpet. Walaupun terlihat sepele ini ada sebuah detail yang sangat manis.

Jeans ini mengaplikasikan hidden rivets yang bertujuan untuk memperkuat durability pada bagian backpocket agar tidak mudah jebol. Tipe rivet yang digunakan adalah copper dan saya suka banget. Selain terlihat klasik, penempatannya juga sangat pas dan presisi.

Back look

Pada bagian belakang kita bisa melihat identitas dari brand ini yang dituangkan dalam bentuk leather patch dan juga arcuate.

Desain typography yang di-emboss di atas kulit American vegetable tanned cowhide yang memiliki ketebalan 2-2,5 mm ini menurut saya terlihat terlalu padat dan malah jadi terlihat kurang jelas. Hal tersebut membuat saya agak kesulitan untuk mengenal dengan jelas identitas Grand Archive dari sisi leather patch.

Backpocket-nya sendiri sudah di-reinforced dengan material yang sama dengan pocket lining. Tentunya hal ini bikin backpocket-nya jadi jauh lebih durable.

Bentuk arcuate pada jeans ini terlihat seperti buku ketika sedang dibuka. Mereka bisa meng-capture kata Grand Archive-nya di arcuate ini, saya suka.

Raised belt loop yang dijahit menggunakan bartack hadir sebagai detail penting demi menambah durabilitas. Belt loop dijahit ke dalam waistband atau biasa disebut tucked-in belt loop.

Fit

GA-103-NM1 menggunakan cutting slim straight dengan medium rise yang menjadi pilihan dari kebanyakan denim heads saat ini. Sizing jeans ini true-to-size yang artinya disesuaikan dengan ukuran pinggang kalian. Untuk pilihan size-nya ada dari 28 sampai dengan 38.

Saya menggunakan size 30 yang biasa saya gunakan khususnya pada brand lokal. Fit yang agak loose pada bagian top block memberikan kesan relaxed.

Karena inseam yang cukup panjang, sekitar 36”, saya memutuskan untuk hem menjadi sekitar 29”. Poin plus juga buat Grand Archive karena mereka memberikan free hemming service di Batavia Jeans Studio yang berlokasi di Jakarta Selatan.

Kalian bisa dapatkan jeans ini dengan harga Rp 1.600.000. Monggo langsung mampir aja ke Instagram mereka buat kenal lebih dekat dengan brand ini!