Skip to content Skip to footer

Honest Review: FULLCOUNT – 0105W “Sebuah Jeans Loose Yang Gue Cari-Cari!”

Pembelian denim terakhir gw itu tahun 2017 yaitu 45rpm dengan cut straight yang lama kelamaan jadi slim karena nyusut dan juga karna badan gw membesar. Karena hal ini gw memutuskan untuk nyari celana jeans yang bisa menggantikan 45rpm tadi tapi gw juga nyoba nyari jeans dengan beberapa kriteria baru.

Kriteria:

  • Jeans harus dari brand yang udah jadi cult di dunia denimheads, biar gw bisa balik ngerasa jadi anak denim lagi
  • Jeans harus 5 pockets polos ga ada tambah2an yang keliatan dari luar (misal: arc, patch, etc)
  • Jeans harus di bawah 14,5oz biar nyaman dipake harian di musim-musim yang berbeda
  • Jeans harus punya cut reguler to wide, karena preferensi gw skarng make clana yg ga boleh ngetat di paha sekalipun
  • Jeans dengan harga di bawah 30k yen. Real McCoys 001 tadinya jadi pilihan utama, tapi gw udah pernah punya dan sekarang harganya udah di atas 30k yen.

Menurut sumber yang ada dan ngobrol-ngobrol sama abang-abangan di toko Fullcount dan Bears, jeans ini merupakan improvement dari model 0105 sebelumnya. Untuk model baru ini, cut dibuat lebih full mengarah ke loose/wide, sesuai sama kode SKU-nya yg ditambahin W di belakangnya yang berarti Wide. Dibuat dengan inspirasi dari Levi’s 501 tahun 1953, tampaknya Fullcount pengen bikin 1950s jeans yang cutnya sedikit berbeda dari kebanyakan 50s inspired. Sebut saja TCB dan LVC 55 (gw nyoabin juga 2 celana ini, emg yg paling kerasa wide itu si 0105) yang memiliki cut sedikit less full dari 0105 ini. Untuk details, selayaknya jeans reproduksi yang tidak ingin kena lawsuit dari Levi’s, model 0105 ini memiliki detail yang udah pasti kita semua familiar seperti hidden rivet, peek-a-boo selvage coin pocket, button fly, dan leather patch. Tidak ada tab dan arc yang membuat gw makin yakin untuk mengambil jeans ini. Secara umum bahan yang digunakan untuk jeans ini adalah 13.7oz selvage denim dengan 100% zimbabwean cotton, sebuah hal yang cukup lumrah untuk denim reproduksi di kelasnya.

Mari kita bahas satu per satu detil dari jeans ini yang akan gw bagi menjadi:
A. Design
B. Denim Material
C. Details
D. Fit
E. Personal Takes

A. Design

Umumnya sebuah jeans repro, 0105W terinspirasi dari spesifik Levi’s 501 tahun 1953 yang kemungkinan dimiliki oleh Pak Tsujita sebagai contoh utama jeans ini. Walaupun design 5 pocket pants sudah menjadi hafalan bagi kita-kita para denimheads, namun gw menemukan beberapa design yg subtle tapi menawan di jeans ini. Yang pertama tentu saja pola celana dengan fit yang lebih full dibanding repro 50s sejenis. Kemudian di peek-a-boo coin pocket, selvedge yang muncul ada di kedua sisi. Biasanya gw liat cuma di satu sisi kiri saja yang nongol. Yang terakhir bagian kantong belakangnya dibuat lebih tidak simetris, baik di bagian sisi bukaan atas maupun daerah v kantong bawah yang terlihat di satu sisi sudutnya lebih besar derajatnya dibanding sisi lainnya. Gw juga menemukan hal ketidaksimetrisan ini juga di RMC 001. Ini menarik karena menunjukkan seberapa jauh sebuah brand mau meniru atau merepro sesuai dengan contoh vintage jeans spesifik yang mereka punya.

B. Denim Material

Gosipnya salah satu brand yang memakai zimbabwean cotton pada jeans pertama kali adalah Fullcount, dan sampai saat ini Fullcount masih memproduksi denimnya di Shinya Mills di Okayama yang sudah beroperasi sejak tahun 1951. Denim yang dipakai di 0105W ini adalah 100% zimbabwean cotton dengan berat 13.7oz. Saudara dari 0105W ini adalah 0105XX yang menggunakan bahan denim dengan berat 15oz. Dari sisi warna, ya standar warna jeans repro yang mengarah ke warna biru gelap banget. Dari sisi hand feel, jeans ini terasa halus dari sisi luar dan sisi dalam sehingga membuat pemakaian lebih nyaman. Oh iya, yang gw beli ini versi one washed jadi mungkin karena udah diwash juga jadi lebih halus dan less stiff. Tekstur irregularities dari denimnya juga mengingatkan pada jeans-jeans yang fokus di repro, tidak terlalu irregular, tidak terlalu slubby dan juga tidak terlalu hairy. Semuanya terasa pas, apalagi kalau suka jeans yang subtle dan tidak mau terlalu mentereng ketika dipakai. Overall bahan denim ini sangat cocok buat gw dan merupakan bahan yang emg gw cari-cari untuk dipakai harian.

C. Details

Detil-detil standar yang terlihat seperti, embossed rivet, custom copper rivet, custom fly buttons, goatskin leather patch, raised belt loops yang tidak lebay dan jahit segitiga ke top-button. Gosipnya jenis benang yang dipakai di jeans ini 100% cotton dan menggunakan 12 jenis benang yang berbeda untuk jahit2annya untuk mengurangi resiko benang putus karena biasanya 100% cotton thread lebih ringkih dibanding misalnya poly-core cotton thread. Leather patch tidak ada yg spesial-spesial amat, cukup mengkerut setelah one-wash dan designnya khas Fullcount aja. Flasher juga biasa aja, lebih ke vintage minimal dibanding beberapa flasher brand-brand repro lain. Oiya, gw juga motong bukan di toko Fullcountnya, tapi di Bears, jadi ada perbedaan warna benang di hem sehabis dipotong. Tapi tidak terlalu keliatan dan tidak terlalu pengaruh sih. Yang penting lipetan hemmnya pas ukurannya.

D. Fit

Nah ini dia fit yang gw cari untuk jeans baru. Fit yang full, cenderung wide dan menyisakan ruangan di semua bagian kaki. Buat gw yg kadang paha bagian dalem suka ketemu satu sama lain, penting untuk punya ruang sisa yang besar di bagian paha supaya sugesti angin bisa tetep masuk ke paha. Selain itu fit full kaya gini beneran bisa ngebuat aktivitas harian lebih nyaman ga terlalu kebatas kalo pake jeans yang lebih slim, misalnya kalo lagi nekuk kaki, jongkok atau nyilangin kaki pas shalat. Gw pake size 36 yang setelah one wash jadi sekitar 34. Masih menyisakan sedikit ruang di bagian waist buat kalo perut nambah gede abis makan sop Anen ato KFC super besar 2. Rise yang lebih tinggi juga bikin jeans ini bisa nambah nyaman di bagian pinggang ke bawah. Leg opening cukup gede, bisa nutupin boots2 gede. Sebenernya setelah dipikir-pikir, gw kurang dikit lagi sih motong inseamnya, jadi masih ada sisa lipetan dikit di bawah, tapi gpp deh, males motong-motong lagi. Plus nyuruh orang jepang motongin jeans lo rasanya puas aja gitu. Overall fit cocok banget buat gw yg emg nyari fit full menuju loose.

E. Personal Takes

Overall Score buat jeans ini 9/10 buat gw karena beneran ngechecklist kriteria yang gw cari. Sisa 1 nilai lagi karena kesempurnaan hanya milik Yang Di Atas. Yang paling gw suka tentunya bahan denim yang nyaman banget dan fit yang wide. Yang gw ga suka, leather patch yang udah mengkerut banget dan sebenernya gw lebih suka zipper sekarang dibanding button fly, tapi ya namanya repro 50s harus button fly sih. Jeans ini gw tebus dengan harga 26.180 yen (yang agak asu, ini toko2 jeans jepang jarang yg pake tax free deh). Gw beli pake cc pas tagihannya masuk jadi sekitar 2,98 jt rupiah yang di mana menurut gw masih pas banget sama budget belanja jeans gw yg ga mau lebih dari 3,5 jt. Menurut gw jeans ini bakal cocok bagi para bapak2 yang masih mau perasaan menjadi anak denim tapi ga mau menyiksa diri sendiri dengan berat-berat jeans yang berat. Make jeans ini serasa masuk ke dalem buku Ametora atau balik lagi jadi anak bawang yang cuma baca-baca superdenim dengerin suhu-suhu di Sufu.

Gw bakal pake jeans ini doang selama 5 tahun ke depan sama kaya gw make 45rpm gw, dan smoga sih awet2 aja deh. Sekian review dari saya! -Direz