Skip to content Skip to footer

Featured

Elhaus – Genuine Crafted Attitude
Pengunjung forum setia saat ini sedang dikejutkan dengan ada-nya pendatang baru di dunia persilatan denim Indonesia. Ternyata INDIGO Denim Contest mampu mengeluarkan beberapa pemain baru di denim lokal ke permukaan, salah satunya adalah Elhaus. Satu hal yang patut diacungkan jempol untuk Elhaus adalah perhatian terhadap detil yang cukup mengagumkan. Hal ini bisa dilihat dari handmade leather patch dan juga leather raised belt-loop. Usut punya usut, ternyata salah seorang dalang di balik Elhaus adalah member dari forum darahkubiru. Awal minggu ini kami berkesempatan untuk berbincang sedikit bersama Elhaus.
INDIGO Denim Contest 2010
Akhirnya setelah gembar-gembor kontes denim di forum sejak pertengahan tahun 2009, kontes denim pertama di Indonesia berjalan juga. Dimulai dari februari 2010 dan akan berakhir pada tanggal 15 november 2010.  Peserta diperbolehkan untuk memakai jeans apa saja asal jeans tersebut masih raw/dry dan diwajibkan untuk meng-updaet perkembangan jeansnya seiring berjalannya waktu (minimal 1 bulan sekali). Kemungkinan pemenang akan diumumkan di Wall Of Fades tahun 2010 dan tentunya akan mendapatkan hadiah yang sangat menarik. Dan tidak lupa kontes ini disponsori oleh Selfedge dan darahkubiru.
Lightning Magazine – Denim Buyers Guide
Majalah kesukaan para denim enthusiast dan nerds kembali hadir di awal tahun 2010 ini. Volume baru ini bertajuk Denim Buyers Guide yang isinya sesuai dengan judul bukunya yaitu bertujuan untuk memberikan petunjuk dan pilihan bagi para pecinta denim yang akan mengeluarkan uang untuk membeli beberapa pasang celana baru untuk tahun baru ini. Buku kali ini cukup handal karena selain seperti biasa menampilkan brand-brand handal yang sudah sering terdengar, dalam edisi ini pun ditampilkan beberapa brand yang tidak pernah terdengar baik baru maupun dilahirkan kembali.
Layanan Denim – Jak Jeans House
Di tengah merebaknya influence denim impor di Indonesia, muncul layanan profesional untuk denim dan jeans di Jakarta. Jak Jeans House (JJH) resmi dibuka pada tanggal 11 Oktober 2009, tepat di saat denim mulai masuk dan hype-nya menyebar di Indonesia terutama di kalangan anak muda. Yang paling menarik perhatian kami pada JJH adalah banner besar yang dipasang di depan JJH, terdapat logo-logo denim luar negeri yang sedang marak dibicarakan. Kami pun berkesempatan untuk mampir dan sedikit berbincang-bincang langsung dengan pemilik Jak Jeans House yang ternyata usianya tergolong masih muda, David Octavian yang kini masih duduk dibangku kuliah semester 3 sebuah universitas swasta di Jakarta.
2009 Highlights
2009 sebentar lagi akan kita tinggalkan untuk menuju tahun 2010 yang mudah-mudahan semakin baik. Tentunya di tahun 2009 ini banyak kejadian dan berita-berita menarik seputar dunia denim dan jeans di nusantara maupun di seluruh dunia. Kita tahu bahwa tahun 2009 berperan penting dalam terbentuknya komunitas denim di Nusantara dan juga banyak berita-berita mencengangkan dari produsen denim di dunia dan tentunya tidak lupa banyaknya bermunculan jeans-jeans baru yang menarik untuk dibahas. Darahkubiru akan mencoba merangkum berita-berita dan highlight yang menarik seputar tahun 2009 dengan kacamata denim nerd dan geeks tentunya.
Wall Of Fades: Coming Soon
Teman-teman kami dari INDIGO - Indonesian Denim Group akan segera menyelenggarakan pameran denim dan jeans pertama di Indonesia yang bertajuk Wall Of Fades! Akhirnya event yang telah ditunggu-tunggu oleh denim enthusiast di segara penjuru nusantara benar-benar terealisasikan. Sayang sekali beberapa kru darahkubiru tidak dapat menyaksikannya secara langsung, tapi tenang, koresponden kami di nusantara sudah siap untuk meliputnya. Silahkan baca post ini sepenuhnya untuk info lebih lanjut.
Wawancara Dengan Mischief Denim Division
Tampaknya kami terlupa untuk mewawancarai salah satu produsen jeans lokal yang sedang naik daun juga. Mischief Denim Division mulai aktif terdengar sekitar 2 tahun lalu, tepat di saat dry denim mulai boom di seantero jagat, tidak luput di Indonesia. Terdengar dan terbaca dari brand-nya, Mischief, tampaknya sangat erat hubungannya dengan pergerakan kaum muda, youth culture, dan jika dilihat dari beberapa look-booknya sangat berhubungan dengan street culture dan tentunya art. Menarik untuk menyimak salah satu produsen jeans dengan inspirasi dan hubungan yang dekat dengan youth culture ini, mari kita baca beberapa tanya jawab yang sempat kita lakukan dengan sang empunya brand Mischief.
Buku Denim
Saya biasanya membaca buku sehabis pulang kantor ataupun disaat luang untuk membuang waktu ataupun refreshing dari internet dan rutinitas setiap hari. Beberapa minggu lalu saya mendapatkan beberapa kiriman buku-buku yang tampaknya cukup berhubungan dengan denim dan jeans dan tentunya berhubungan juga dengan isi website ini. Di rumah saya saat ini terdapat 3 buah buku yang erat hubungannya dengan denim (satu lagi berupa majalah) yaitu Lightning Magazine: The Denim Book - majalah yang biasanya isinya tentang american lifestyle dan ironisnya adalah majalah Jepang yang pernah dibom atom oleh AS, Denim: From Cowboys to Catwalk - buku yang penuh pengetahuan akan Levis dan sejarah jeans, dan Indigo - sesuai judulnya buku ini mengulas habis mengenai indigo dalam berbagai sisi. Buku-buku tersebut cukup menghabiskan waktu saya di saat luang dan saya berpikir boleh juga kalau saya ceritakan sedikit isi buku-buku ini disini.
Wawancara Dengan Pot Meets Pop
Mungkin pembaca sudah mulai bosan dengan konten kami yang isinya wawancara terus (4 kali berturu-turut), tapi tenang artikel berikutnya kita jamin ga ada hubungannya dengan wawancara. Wawancara kali ini bisa jadi merupakan sesi terakhir untuk saat ini tentang produsen2 jeans lokal. Target wawancara kita kali ini juga salah satu emerging brand di dunia denim dan jeans di Indonesia yaitu Pot Meets Pop.  Satu hal yang paling menarik dari Pot Meets Pop (PMP) adalah produk2 jeansnya yang tidak hanya mengayomi para pria tapi juga serius dalam membangun produk untuk kalangan kaum hawa. Sudah cukup bosan kita dengan foto-foto lookbook yang isinya pria, sudah saatnya kaum hawa diberikan produk yang berkualitas juga. Hal menarik lainnya adalah nama dan sepertinya inspirasi yang sangat kental dengan kultur marijuana. Mari kita simak wawancara dengan para personil PMP di bawah ini